Info




SELAMAT DATANG DI WEB Haris Gudang Ilmu



Selamat datang di Web Side saya , saya harap anda senang berada di Web sederhana ini. Web ini saya tulis dengan komputer yang sederhana dan koneksi internet yang juga sederhana. Saya berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya ini. Terima Kasih



SEKILAS HARIS GUDANG ILMU



Nama saya Mohammad Haris saya seorang yang mempunyai Web Side ini . Saya mulai belajar blogger sejak bulan Oktober 2009, dan blog ini saya buat pada bulan January 2009. Terimakasih Atas Kunjungannya.Follow Grup saya di https://www.facebook.com/harisgudangilmu?ref=hl







Exit
Jangan Lupa Klik Like Ya

Social Icons

My Biodata Admin



Nama:Muhammad Haris Yuliandra
Angkatan Ke 2 Anak Didikan Dari
Sekolah SMK Negri 1 Kutalimbaru
Sudah Tamat

Selamat Bergabung Di Blog Saya






selamat berkujung di blog saya semoga apa yang saya berikan kepada anda semoga bermanfaat

Senin, 24 Maret 2014

Rangkaian Elektronika, Elektronika Dasar, Komponen Elektronika

Rangkaian Elektronika, Elektronika Dasar, Komponen Elektronika


Rangkaian Elektronika Menyediakan Kumpulan Informasi Elektronika, Seperti : Komponen Elektronika, Skema Elektronika, Elektronika Dasar dan Rangkaian Lainnya.

 

Rangkaian Genset

Rangkaian Genset atau tepatnya rangkaian ATS genset ini merupakan suatu rangkaian yang akan secara otomatis dapat memindahkan sumber tegangan dari PLN menuju ke generator apabila telah terjadi pemutusan atau putusnya sumber tegangan dari PLN. Apabila kita memiliki catu daya lebih dari satu, serta pula memiliki back up power seperti menggunakan sumber dari PLN atau memiliki […]

 

Rangkaian Konverter

Rangkaian Konverter dari DC (arus searah) ke DC pada sistem tenaga listrik dewasa ini memang sangat dibutuhkan. Hal tersebut dapat kita jumpai pada berbagai alat elektronik rumah tangga disekitar kita. Salah satu alat yang berhubungan dengan tegangan DC tersebut diantaranya adalah konverter DC ke DC. Dengan rangkaian konverter DC ke DC tersebut, kita dapat membuat […]

 

Rangkaian Bel Pintu

Rangkaian Bel Pintu kali ini menggunakan bel pintu polyponik, dimana skema yang digunakan berupa rangkaian elektronik berbentuk bel yang dapat menghasilkan atau mengeluarkan suara pada saat bel ditekan. Bunyi yang yang dihasilkan tersebut dibangkitkan oleh multivibrator 01-02. Untuk multivibrator ini dikendalikan oleh register IC1. Untuk keperluan IC1 tersebut, maka jalan keluar dari IC1 harus dihubungkan […]

 

Rangkaian Radio Control

Rangkaian Radio Control biasa digunakan pada mobil mainan atau remote mobil mainan. Biasanya, frekuensi yang dipakai pada renote control tersebut memiliki frekuensi rata-rata 27 Mhz. Untuk transmiter kita gunakan yang sederhana, pemancar 27 Mhz tanpa kristal. Ketika sirkuit tidak mempunyai kristal, osilator dapat dikatakan bergantung voltase atau tegangan dikendalikan, dan pada saat turun tegangan suplai, […]

 

Rangkaian LED Display

Rangkaian LED Display merupakan rangkaian lampu yang sering kita jumpai, baik lampu hias maupun lampu indikator. Rangkaian seperti ini biasa disebut juga dengan rangkaian LED running. Rangkaian ini biasanya dipasang pada setiap rangkaian, sehingga nantinya rangkaian tersebut dapat menyala secara bergantian dari LED yang satu ke LED yang lain. Jika ingin membuat rangkaian tersebut, dibutuhkan […]

Fungsi Resistor

Fungsi Resistor sangat berpengaruh besar di dalam rangkaian elektronika, karena sebagai penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan disalurkan pada komponen elektronika lainnya. Selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi arus, pembatas/pembagi arus, penurun tegangan dan pembagi tegangan. Resistor juga merupakan komponen yang bersifat menghambat arus listrik yang berjenis pasif.
Jadi, wajar apabila semua rangkaian elektronika yang ada di dunia ini selalu menggunakan komponen resistor. Resistor juga merupakan komponen yang paling terkenal, selain karena harganya yang murah komponen ini juga paling banyak di jual di pasaran. Jadi anda tidak perlu bingung dan pusing untuk mencari komponen yang satu ini.

Gambar Fungsi Resistor

Fungsi Resistor
Jenis-Jenis Resistor saat ini sudah banyak dijual di pasaran, berikut ini kami jelaskan secara detail jenis-jenis resistor :
Resistor Biasa (Nilai Tetap)
Fungsi resistor sebagai penghambat gerak arus listrik yang nilainya tidak dapat berubah-ubah (konstan). Bahan yang digunakan untuk pembuatan resistor ini adalah Nikel dan Karbon.
Resistor Variable (Nilai Berubah-Ubah)
Resistor yang satu ini sangat berbeda sekali dengan resistor biasa, di mana nilai dari resistor variable dapat berubah dengan cara memutar atau menggeser komponen tersebut.
Demikian penjelasan singkat mengenai Fungsi Resistor, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya tentang Pengertian Resistor, Kode Warna Resistor dan Jenis-Jenis Resistor.

Kode Warna Resistor

Kode Warna Resistor

Kode Warna Resistor pertama kali diciptakan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957, kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna, yaitu :
  • Sistem Kode Warna 4 Pita.
  • Sistem Kode Warna 5 Pita.
  • Sistem Kode Warna 6 Pita.

Kode Warna Resistor

Kode Warna Resistor
Berikut ini akan kami jelasakan maksud dari ketiga sistem kode warna resistor diatas :
Sistem Kode Warna 4 Pita
Sistem Kode Warna 4 Pita
Sistem ini merupakan kode warna paling sering digunakan yang terdiri dari 4 pita warna yang mengelilingin badan resistor. Dua pita yang terdapat pada bagian depan merupakan informasi dua digit harga resistansi, sedangkan pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang di dalam resistor terdapat pita kelima yang berfungsi untuk menunjukan koefisien suhu, tetapi ini juga tergantung dari sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Tabel Sistem Kode Warna 4 Pita
Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Perak, Pita ke-4 = Emas.
Nilainya adalah 0,56 Ω, dengan Toleransi 5%.
Sistem Kode Warna 5 Pita
Sistem kode warna 5 pita
Sistem kode warna ini banyak digunakan pada resistor presisi. Tiga pita pertama menunjukan harga resistansi, sedangkan pita keempat adalah pengali dan pita kelima adalah toleransi. Pada resistor yang memiliki 5 kode warna dengan pita keempat yang berwarna emas atau perak kadang di abaikan, karena hanya digunakan pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien.
Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Hitam, Pita ke-3 = Hitam, Pita ke-4 = Perak. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 5 Ω, dengan Toleransi 1%.
Sistem Kode Warna 6 Pita
Sistem Kode Warna 6 Pita
Sistem kode warna satu ini terdapat 6 pita, dimana 3 pita pertama menunjukan nilai tahanan, pita keempat menunjukan perkalian desimal, pita kelima menunjukan nilai toleransi dan pita keenam menunjukan koefisien suhu.
Tabel Sistem Kode Warna Resistor 6 Pita
Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56,6 Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC
Demikian penjelasan singkat mengenai Kode Warna Resistor, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Jenis-Jenis ResistorFungsi Resistor dan Pengertian Resistor.

Pengertian Resistor

Pengertian Resistor  adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik di antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir :
Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat beberapa lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai hambatan dari resistor. Kode-kode warna pada resistor nantinya akan kami jelaskan pada postingan selanjutnya.

Gambar Pengertian Resistor

Pengertian Resistor
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar.
Demikian penjelasan singkat mengenai Pengertian Resistor, semoga rangkaian ini dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel manarik lainnya tentang Fungsi Resistor, Jenis-Jenis Resistor dan Kode Warna Resistor.

Jenis-Jenis Resistor


Jenis-Jenis Resistor 




Jenis-Jenis Resistor pada saat ini hanya ada 2 enis, yaitu Fixed Resistor (Resistor Tetap) dan Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap). Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi menjadi beberapa bagian, berikut ini akan kami jelaskan bagian-bagian dari kedua jenis tersebut :
Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor ini adalah sebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Jenis dari fixed resistor adalah :
Resistor Kawat
Resistor Kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat membaca nilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk setelah adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan resistor batang karbon di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Resistor Keramik
Resistor Keramik
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang elektronik. Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

Resistor Film Karbon
Resistor Film Karbon
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

Resistor Film Metal
Resistor Film Metal
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap) adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah :
Potensiometer
Potentiometer
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat kita rubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau karbon dan paling banyak digunakan dalam rangkaian elektornika. Saat ini telah banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai resistansi terbagi menjadi dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmatik dapat dilihat dari huruf yang tertera pada bagian belakang. Apabila tertera huruf “B” maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkan jika tertera huruf “A” maka potensiometer tersebut bersifat linier.

Trimpot
Trimpot
Trimpot atau biasa di sebut Tripotensiometer adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak jauh berbeda dengan potensiometer, hanya saja bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengubah nilai resistansi dengan cara memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.

NTC dan PTC
NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri akan naik apabila temperatur di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.

LDR
LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR. Dengan begitu, nilai resistansi akan naik jiga intensitas yang diterima sedikit. Sedangkana nilai resistansi dari LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterima banyak. Resistor LDR sendiri banyak digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya pada lampu taman.
Demikian penjelasan singkat mengenai Jenis-Jenis Resistor, semoga artikel yang barusan di sampaikan dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Resistor, Fungsi Resistor dan Kode Warna Resistor.