Jenis-Jenis Resistor pada saat ini hanya ada 2 enis, yaitu Fixed Resistor (Resistor Tetap) dan Variable Resistor
(Resistor Tidak Tetap). Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi
menjadi beberapa bagian, berikut ini akan kami jelaskan bagian-bagian
dari kedua jenis tersebut :
Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis
resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan
menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan
sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor
ini adalah sebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Jenis
dari fixed resistor adalah :
Resistor Kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di
gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa.
Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup
besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas
yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power.
Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki
lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri
lilitan dan tanda dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat
membaca nilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat
menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk setelah
adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan
resistor batang karbon di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Resistor Keramik
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang
elektronik. Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat
dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis.
Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang
tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik.
Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1
Watt dan 2 Watt.
Resistor Film Karbon
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang
karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah
resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang
berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi
sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai
resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga
banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. Rating daya
yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
Resistor Film Metal
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film
karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan
memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang
mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor
lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena
memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna.
Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang
memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.
Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap) adalah
jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara
langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari
Variable Resistor adalah :
Potensiometer
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya
dapat kita rubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah
di sediakan. Pada umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau karbon
dan paling banyak digunakan dalam rangkaian elektornika. Saat ini telah
banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki
ukuran yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai
resistansi terbagi menjadi dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk
mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmatik dapat
dilihat dari huruf yang tertera pada bagian belakang. Apabila tertera
huruf “B” maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkan
jika tertera huruf “A” maka potensiometer tersebut bersifat linier.
Trimpot
Trimpot atau biasa di sebut Tripotensiometer adalah resistor yang
nilai resistansinya dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak
jauh berbeda dengan potensiometer, hanya saja bentuk fisik trimpot
lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai
resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan
logaritmatik. Untuk mengubah nilai resistansi dengan cara memutar lubang
tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.
NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC
(Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan temperatur di
sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri akan naik apabila temperatur
di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika
jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering
digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau temperatur
daerah di sekelilingnya.
LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya
di daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang
besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR.
Dengan begitu, nilai resistansi akan naik jiga intensitas yang diterima
sedikit. Sedangkana nilai resistansi dari LDR akan turun jika intensitas
cahaya yang diterima banyak. Resistor LDR sendiri banyak digunakan
sebagai sensor cahaya, khususnya pada lampu taman.
Demikian penjelasan singkat mengenai
Jenis-Jenis Resistor,
semoga artikel yang barusan di sampaikan dapat berguna dan bermanfaat
bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti
Pengertian Resistor,
Fungsi Resistor dan
Kode Warna Resistor.