Suku cadang motor “aspal” (Aseli tapi palsu) jelas merugikan konsumen.
Bagaimana tidak? Barang-barang aspal sengaja dibuat sedemikan rupa
hampir sama persis dengan yang aseli oleh pihak tak bertanggung jawab.
Padahal secara harga, bisa jadi tidak berbeda jauh dengan yang aseli.Walah…Mau ngirit malah ngorot (boros)!
Karena itu patut dicermati sebelum membeli spare partmotor, terutama di bengkel umum. Cek secara teliti kondisi barang tersebut. Berikut tips untuk menghindari suku cadang “aspal”.
1. Kemasan
Jangan tertipu kemasan unik dengan warna yang tidak biasanya. Kemasan atau bungkus dari komponen spare partasli,
biasanya memiliki warna serta tulisan yang lebih jelas dibandingkan
suku cadang palsu. Dan pada salah satu bagian kemasannya, terdapat
cacat. Pembeli adalah raja. Jangan takut sob, untuk menanyakan secara teliti kepada pemilik toko.
2. Harga
Karakter pembeli di Indonesia memang one for all (satu
untuk semua). Mau murah tapi berkualitas, awet, dapat diskon pula
sekaligus pulang bawa hadiah. Tipe-tipe yang begini yang gampang di tipu
pedagang spare part“aspal”.
Tidak dapat dipungkiri, harga menjadi satu dari sekian banyak alasan
mengapa konsumen memilih sebuah suku cadang tertentu.
Namun perlu diingat, bila pedagang menawarkan harga yang miring untuk suku cadang merek kendaraan tertentu, bradercis perlu
waspada. Boleh jadi suku cadang yang ditawarkan itu palsu. Cari yang
aseli saja, meski harganya agak mahal, yang penting kualitasnya
terjamin sob.
3. Garansi
Tidak
perlu muluk-muluk garansi seumur hidup. Terpenting, perhatikan garansi
yang diberikan oleh pihak penjual. Biasanya suku cadang aseli, ada
garansi langsung dari produsen kendaraan yang bersangkutan. Misalnya
Honda, Yamaha,Suzuki dan sebagainya. Namun kalau penjual hanya
memberikan garansi toko atau garansi distributor, yang ini perlu
diwaspadai. Karena bisa dipastikan suku cadang itu palsu.
Oleh karena itu, sebisa mungkin carilah toko-toko yang memasang label
“Genuine Part”. Karena dengan begitu biasanya si penjual sudah diberikan
lisensi oleh produsen kendaraan yang dimaksud untuk menjual komponen
suku cadangnya.
4. Bahan komponen yang digunakan
Setelah kemasan dibuka, biasanya akan terlihat komponen suku cadang yang
dimaksud. Pun begitu pada saat membukanya, agak sedikit kuat. Pasalnya
suku cadang yang aseli di kemas dengan standar pabrikan, seperti di pres
kuat-kuat.
Bradercis dapat
memperhatikan secara detil seperti apa bahan yang digunakan pada
komponen itu, atau perhatikan tabel kemasannya. Biasanya suku cadang
palsu menggunakan komponen yang lebih memiliki mutu rendah dibanding
yang asli. Misalnya kalau yang asli menggunakan material baja. Maka yang
aspal berbahan dasar besi.
5. Servis ke Bengkel Resmi Saja
Dari pada bradercis kurang yakin dan was-was terus tentang suku cadang aseli atau bukan. Bentuk yang paling aman ya,
servis berkala di bengkel umum. Karena keganjilan sekecil apapun
setelah servis di bengkel resmi itu, bisa langsung di komplain sehingga
keluhan bradercis cepat teratasi.