Info




SELAMAT DATANG DI WEB Haris Gudang Ilmu



Selamat datang di Web Side saya , saya harap anda senang berada di Web sederhana ini. Web ini saya tulis dengan komputer yang sederhana dan koneksi internet yang juga sederhana. Saya berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya ini. Terima Kasih



SEKILAS HARIS GUDANG ILMU



Nama saya Mohammad Haris saya seorang yang mempunyai Web Side ini . Saya mulai belajar blogger sejak bulan Oktober 2009, dan blog ini saya buat pada bulan January 2009. Terimakasih Atas Kunjungannya.Follow Grup saya di https://www.facebook.com/harisgudangilmu?ref=hl







Exit
Jangan Lupa Klik Like Ya

Social Icons

My Biodata Admin



Nama:Muhammad Haris Yuliandra
Angkatan Ke 2 Anak Didikan Dari
Sekolah SMK Negri 1 Kutalimbaru
Sudah Tamat

Selamat Bergabung Di Blog Saya






selamat berkujung di blog saya semoga apa yang saya berikan kepada anda semoga bermanfaat

Minggu, 27 April 2014

Tips dan trik gulung sepul CDI AC

Foto: " Tips dan trik gulung sepul CDI AC "

Secara umum ada dua jenis sistem pengapian, yaitu AC (alternating current), dan DC (direct current). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Sistem AC atau yang disebut juga sepul memakai sumber arus bolak-balik untuk meneruskan sinyal ke CDI. Metode kerjanya adalah tegangan dari sepul diteruskan langsung menuju CDI. Di dalam komponen ini, arus bolak-balik tersebut dijadikan searah oleh diode. Selanjutnya arus searah itu disimpan di dalam kapasitor. Setelah mendapat masukan dari pulser, arus dalam kapasitor dialirkan ke koil. Dari koil arus diteruskan ke busi yang menghasilkan percikan bunga api untuk memicu proses pembakaran. Kinerja sistem AC sangat tergantung pada putaran mesin. Semakin tinggi rpm, output yang dihasilkan semakin besar. Sistem pengapian AC mampu menciptakan tenaga cukup besar di putaran atas. Sebaliknya kurang bertenaga di putaran bawah.
Berbeda dengan sistem AC yang mengandalkan sepul, sistem DC tergantung pada kinerja aki. Karena sumber arusnya berbeda, maka CDI yang dipakai memiliki teknologi lebih rumit. Di dalam komponen CDI ada rangkaian step-up DC to AC. Peralatan ini berfungsi untuk menaikkan tegangan DC aki 12 volt menjadi 400 volt. Karena itu, sepeda motor yang sistem pengapiannya AC tidak bisa menggunakan komponen CDI tipe DC. Begitu pula sebaliknya.

Nah sekarang saya akan mencoba menyampaikan trik bagaimana cara gulung sepul cdi ac secara cepat dan rapi, sebelumnya kita siapkan bahan-bahannya :
1. kawat tembaga ukuran 0.015 mm semakin kecil ukuran kawatnya semakin bagus
2. pulpen bekas buat pegangan agar bias masuk kedalam.
Nah cara menggulungnya sebagai berikut :
Solder dulu kawat tembaga ke sambungan kabel. Gulungan searah dengan jarum jam. Diusahakan menggulung dengan rata. Jangan kendor, sampai penuh ke permukaan keren (inti besi) berkisar kurang lebih jika diukur 450 ohm. Semakin ohm nya besar maka lebih bagus dan lebih besar apinya. Panjang kawat menentukan voltase, besar kawat menentukan Ampere. Setelah selesai di lem dengan rapat.

mohon koreksinya jika ada kata2 yg kurang pas...
Secara umum ada dua jenis sistem pengapian, yaitu AC (alternating current), dan DC (direct current). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Sistem AC atau yang disebut juga sepul memakai sumber arus bolak-balik untuk meneruskan sinyal ke CDI. Metode kerjanya adalah tegangan dari sepul diteruskan langsung menuju CDI. Di dalam komponen ini, arus bolak-balik tersebut dijadikan searah oleh diode. Selanjutnya arus searah itu disimpan di dalam kapasitor. Setelah mendapat masukan dari pulser, arus dalam kapasitor dialirkan ke koil. Dari koil arus diteruskan ke busi yang menghasilkan percikan bunga api untuk memicu proses pembakaran. Kinerja sistem AC sangat tergantung pada putaran mesin. Semakin tinggi rpm, output yang dihasilkan semakin besar. Sistem pengapian AC mampu menciptakan tenaga cukup besar di putaran atas. Sebaliknya kurang bertenaga di putaran bawah.
Berbeda dengan sistem AC yang mengandalkan sepul, sistem DC tergantung pada kinerja aki. Karena sumber arusnya berbeda, maka CDI yang dipakai memiliki teknologi lebih rumit. Di dalam komponen CDI ada rangkaian step-up DC to AC. Peralatan ini berfungsi untuk menaikkan tegangan DC aki 12 volt menjadi 400 volt. Karena itu, sepeda motor yang sistem pengapiannya AC tidak bisa menggunakan komponen CDI tipe DC. Begitu pula sebaliknya.

Nah sekarang saya akan mencoba menyampaikan trik bagaimana cara gulung sepul cdi ac secara cepat dan rapi, sebelumnya kita siapkan bahan-bahannya :
1. kawat tembaga ukuran 0.015 mm semakin kecil ukuran kawatnya semakin bagus
2. pulpen bekas buat pegangan agar bias masuk kedalam.
Nah cara menggulungnya sebagai berikut :
Solder dulu kawat tembaga ke sambungan kabel. Gulungan searah dengan jarum jam. Diusahakan menggulung dengan rata. Jangan kendor, sampai penuh ke permukaan keren (inti besi) berkisar kurang lebih jika diukur 450 ohm. Semakin ohm nya besar maka lebih bagus dan lebih besar apinya. Panjang kawat menentukan voltase, besar kawat menentukan Ampere. Setelah selesai di lem dengan rapat.

mohon koreksinya jika ada kata2 yg kurang pas...

Aplikasi tachometer digital pada motor

Foto: " Aplikasi tachometer digital pada motor "

Sebelum saya jelaskan teknisnya, ada manfaatnya juga saya jelaskan bahwa tachometer adalah alat untuk mengukur rpm mesin. Langsung saja saya jelaskan cara pemasangannya. Untuk tachometer digital ada 3 warna kabel yaitu :
1. merah
2. hitam
3. biru
masing masing kabel harus dipasang dengan benar agar tachometer berfungsi. Untuk warna merah adalah arus (+) bagusnya dari kunci kontak, warna hitam adalah massa (-), adapun warna birunya dapat kabel dari (+) pulser. Setelah masing-masing disambungkan dengan baik, beres bisa langsung dicoba.
Sebelum saya jelaskan teknisnya, ada manfaatnya juga saya jelaskan bahwa tachometer adalah alat untuk mengukur rpm mesin. Langsung saja saya jelaskan cara pemasangannya. Untuk tachometer digital ada 3 warna kabel yaitu :
1. merah
2. hitam
3. biru
masing masing kabel harus dipasang dengan benar agar tachometer berfungsi. Untuk warna merah adalah arus (+) bagusnya dari kunci kontak, warna hitam adalah massa (-), adapun warna birunya dapat kabel dari (+) pulser. Setelah masing-masing disambungkan dengan baik, beres bisa langsung dicoba.

Mengapa Motor Karburator Kurang Ramah Lingkungan…???

Foto: Mengapa Motor Karburator Kurang Ramah Lingkungan…???

Munculnya pertanyaan tadi didasarkan atas adanya motor karburator yang diklaim mampu lolos Euro 3 yakni Benelli. Konon perusahaan asal Italy ini akan masuk ke Indonesia, bahkan akan membangun pabrik perakitan. Hemmm…. masih gosip nih, next kita bahas ya.

Okehh… balik lagi ke topik. Motor karburator baik 2-tak maupun 4-tak terbukti lolos standar Uero 1. Kemudian ketika standar Euro 2, motor karburator 2-tak banyak tumbang. Ada yang masih dianggap lolos yaitu Ninja 150 RR, tapi harus dipasangi catalityc converter serta sedikit merubah spek lainnya seputar ruang bakar. Akhirnya menjadi mahal.

Bahkan untuk lolos Uero 2, motor karburator 4-tak banyak yang harus dipasangi catalitycs converter serta komponen wajib, PAIR CONTROL VALVE (air injection system) yang di pasangkan di saluran buang.

Nah, untuk 4-tak karburator saja, agar lolos Uero 2 harus tambah komponen ini dan itu, harga tambah mahal bukan…??? Coba bandingkan juga fitur-fitur karburator motor lawas dengan motor baru, beda bukan…???

Coba bayangkan jika standar emisi dinaikkan menjadi Uero 3. Jika motor 2-tak memaksa masih dijual, mau ditambahkan part apalagi supaya lolos….??? Motor karburator 4-tak juga mengalami hal sama, mau ditambahkan apalagi…??? Kalaupun bisa lolos, part-part tambahan tadi jatuhnya sangat mahal. Sehingga harga jual motornya ikutan mahal. Iya bukan…???

Ada satu alasan lagi, mengapa karburator selayaknya dihilangkan jika yang ingin dituju adalah benar-benar ramah lingkungan. Sudah menjadi ciri khas motor karburator, bahwa campuran gas pembakaran dari putaran bawah, tengah dan atas selalu tidak stabil.

Saat putaran bawah campuran cenderung gemuk, putaran tengah bisa normal, lalu putaran tinggi campuran kurus. Padahal campuran pembakaran kurus dan gemuk, sama-sama menghasilkan racun. Masih ditambah setelan karburator yang sangat rentang berubah karena sistem mekanis buka tutup katup gas dan spuyer-spuyer.

Jika injeksi, semua dikontrol oleh sensor-sensor. Sehingga gas pembakaran di semua putaran mesin dijaga konstan. Gas buang dari putaran bawah sampai atas selalu ramah lingkungan. Yahhhh… kurang lebihnya begitu bro.Munculnya pertanyaan tadi didasarkan atas adanya motor karburator yang diklaim mampu lolos Euro 3 yakni Benelli. Konon perusahaan asal Italy ini akan masuk ke Indonesia, bahkan akan membangun pabrik perakitan. Hemmm…. masih gosip nih, next kita bahas ya.

Okehh… balik lagi ke topik. Motor karburator baik 2-tak maupun 4-tak terbukti lolos standar Uero 1. Kemudian ketika standar Euro 2, motor karburator 2-tak banyak tumbang. Ada yang masih dianggap lolos yaitu Ninja 150 RR, tapi harus dipasangi catalityc converter serta sedikit merubah spek lainnya seputar ruang bakar. Akhirnya menjadi mahal.

Bahkan untuk lolos Uero 2, motor karburator 4-tak banyak yang harus dipasangi catalitycs converter serta komponen wajib, PAIR CONTROL VALVE (air injection system) yang di pasangkan di saluran buang.

Nah, untuk 4-tak karburator saja, agar lolos Uero 2 harus tambah komponen ini dan itu, harga tambah mahal bukan…??? Coba bandingkan juga fitur-fitur karburator motor lawas dengan motor baru, beda bukan…???

Coba bayangkan jika standar emisi dinaikkan menjadi Uero 3. Jika motor 2-tak memaksa masih dijual, mau ditambahkan part apalagi supaya lolos….??? Motor karburator 4-tak juga mengalami hal sama, mau ditambahkan apalagi…??? Kalaupun bisa lolos, part-part tambahan tadi jatuhnya sangat mahal. Sehingga harga jual motornya ikutan mahal. Iya bukan…???

Ada satu alasan lagi, mengapa karburator selayaknya dihilangkan jika yang ingin dituju adalah benar-benar ramah lingkungan. Sudah menjadi ciri khas motor karburator, bahwa campuran gas pembakaran dari putaran bawah, tengah dan atas selalu tidak stabil.

Saat putaran bawah campuran cenderung gemuk, putaran tengah bisa normal, lalu putaran tinggi campuran kurus. Padahal campuran pembakaran kurus dan gemuk, sama-sama menghasilkan racun. Masih ditambah setelan karburator yang sangat rentang berubah karena sistem mekanis buka tutup katup gas dan spuyer-spuyer.

Jika injeksi, semua dikontrol oleh sensor-sensor. Sehingga gas pembakaran di semua putaran mesin dijaga konstan. Gas buang dari putaran bawah sampai atas selalu ramah lingkungan. Yahhhh… kurang lebihnya begitu bro.

Perbedaan Cara kerja Karburator dan Injeksi motor

Foto: " Perbedaan Cara kerja Karburator dan Injeksi motor "

Sebenarnya tugas dan fungsi dari karburator dan injeksi bahan bakar pada motor sama yaitu mencampur udara dan bensin secara tepat agar terjadi pembakaran sempurna di ruang bakar.

Tetapi cara kerja dari Karburator dan injeksi bahan bakar motorlah yang membedakan. Apa saja perbedaan cara kerja karburator dan injeksi motor, mari kita pelajari bersama – sama.

1. Cara kerja mencampur bahan bakar dengan udara.
Pada sistem karburator, pencampuran bahan bakar dan udara di sebabkan adanya kevakuman ruang bakar yang terjadi akibat langkah hisap piston. Jika pada sistem injeksi, pencampuran bahan bakar dan udara yang di lakukan oleh injektor atas perintah dari ECM yang mempertimbangkan sinyal dari sensor-sensor yang menyebar di seluruh mesin dan knalpot.

2. Pada saat suhu mesin dingin.
Saat suhu mesin dingin mesin memerlukan campuran yang kaya bensin untuk menghidupkan mesin. Pada sistem karburator, untuk memperkaya campuran bensin diaktifkanlah cuk (choke) agar perbandingan benshn menjadi kaya. Untuk sistem injeksi bahan bakar, sensor temperatur akan melaporkan keadaan temperatur mesin yang dingin agar ECM memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.

3. Pada saat akselerasi.
Pada saat akselerasi motor membutuhkan campuran bahan bakar yang lumayan kaya sekitar 8:1 AFR. Pada sistem karburator dibantu dengan adanya nosel akselerator yang berfungsi menambah pasokan bahan bakar ke mesin pada saat throtle gas dibuka secara tiba – tiba. Jika pada sistem injeksi sensor throttle position akan mengirimkan laporan ke ECM bahwa terjadi pembukaan throttle secara mendadak dan ECM akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.

4. Pada saat rpm tinggi
Pada saat rpm tinggi, pada sistem karburator main jet dan pilot jet terbuka penuh sehingga menghasilkan tenaga yang besar. Jika pada sistem injeksi bahan bakar, sensor throttle position dan sensor kevakuman di intake manifold sama-sama mengirimkan sinyal ke ECM agar sedikit memperkaya campuran bensin untuk menghasilkan daya maksimum.
Sebenarnya tugas dan fungsi dari karburator dan injeksi bahan bakar pada motor sama yaitu mencampur udara dan bensin secara tepat agar terjadi pembakaran sempurna di ruang bakar.

Tetapi cara kerja dari Karburator dan injeksi bahan bakar motorlah yang membedakan. Apa saja perbedaan cara kerja karburator dan injeksi motor, mari kita pelajari bersama – sama.

1. Cara kerja mencampur bahan bakar dengan udara.
Pada sistem karburator, pencampuran bahan bakar dan udara di sebabkan adanya kevakuman ruang bakar yang terjadi akibat langkah hisap piston. Jika pada sistem injeksi, pencampuran bahan bakar dan udara yang di lakukan oleh injektor atas perintah dari ECM yang mempertimbangkan sinyal dari sensor-sensor yang menyebar di seluruh mesin dan knalpot.

2. Pada saat suhu mesin dingin.
Saat suhu mesin dingin mesin memerlukan campuran yang kaya bensin untuk menghidupkan mesin. Pada sistem karburator, untuk memperkaya campuran bensin diaktifkanlah cuk (choke) agar perbandingan benshn menjadi kaya. Untuk sistem injeksi bahan bakar, sensor temperatur akan melaporkan keadaan temperatur mesin yang dingin agar ECM memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.

3. Pada saat akselerasi.
Pada saat akselerasi motor membutuhkan campuran bahan bakar yang lumayan kaya sekitar 8:1 AFR. Pada sistem karburator dibantu dengan adanya nosel akselerator yang berfungsi menambah pasokan bahan bakar ke mesin pada saat throtle gas dibuka secara tiba – tiba. Jika pada sistem injeksi sensor throttle position akan mengirimkan laporan ke ECM bahwa terjadi pembukaan throttle secara mendadak dan ECM akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin.

4. Pada saat rpm tinggi
Pada saat rpm tinggi, pada sistem karburator main jet dan pilot jet terbuka penuh sehingga menghasilkan tenaga yang besar. Jika pada sistem injeksi bahan bakar, sensor throttle position dan sensor kevakuman di intake manifold sama-sama mengirimkan sinyal ke ECM agar sedikit memperkaya campuran bensin untuk menghasilkan daya maksimum.

Cara Setel Klep Satria F 150


Foto: “ Cara Setel Klep Satria F 150 “

Kali ini saya ingin berbagi  tentang bagaimana cara setel klep suzuki satria FU.  Satria F150 atau biasa disebut juga Satria FU yang bermesin DOHC (Double Over-head Camshaft)  memiliki 4 buah klep yang dioperasikan langsung oleh noken as. 

Nah uniknya di motor ini tidak dilengkapi baut setelan klep seperti layaknya motor lainnya. Padahal nih setelan klep motor itu sangat penting untuk performanya. Terlalu rapat ataupun terlalu renggang bisa membuat laju motor yang berbeda. Untuk motor kebanyakan, setelah di skir maka setelan klep musti disesuaikan melalui baut setelan klepnya agar celah kerenggangannya terjaga. Ini harus dilakukan karena setelah di skir payung klep dan valve seat alias dudukan klep akan terkikis.  Ini juga yang mendasari beberapa mekanik mengharamkan  penyetelan klep pada satria 150f.

Sebenarnya skir klep untuk motor ini sah sah aja dilakuin asalkan setelah diskir celah kerenggangan disesuaikan lagi. Langsung aja gimana langkah-langkahnya :
1. Buka tutup silinder head dengan cara membuka 4 buah baut ukuran L6 dibagian atas. 
2. Posisikan piston di TMA(Titik Mati Atas) tapi yang setelah klep in bekerja. Intip dari blok magnet.  hingga terlihat huruf T pada magnet. Ini menunjukkan piston sudah berada pada titik mati atas (gbr 1).
3. Kalau udah, siapkan bilah feeler / fuler / feeler gauge yang akan berguna untuk mengukur kelebaran celahnya kemudian(gbr 2). 
4. Sisipkan bilah feeler ke celah dibawah noken-as. dan ukur jarak kerengangannya(gbr 3).
5. Normalnya untuk setelan klep satria f150 atau Satria FU adalah :0,10-0,20 mm untuk klep in  0.20-0.30 untuk klep ex.  Inget ukuran ini pada saat mesin dingin ya.. 
6. Kalo ga sesuai tinggal lepas noken asnya dan lepas rumah untuk shim. Nah yang mempengaruhi celah klepnya adalah shim. bentuknya sangat kecil, seukuran pil gitu deh(gbr 4).
7. Periksa angka yang tercetak pada shim. Ini menunjukkan ketebalan shim. Untuk meyakinkannya bisa ukur menggunakan micrometer. Makin tebal shim maka setelan klep makin rapat celahnya. Pilih shim yang sesuai.  Ada 21 ukuran shim dari ukuran 1.20 sampai 2.20 mm dengan interval 0,05 mm.
8. Contoh jika celah klep in 0.05 mm, padahal harusnya paling rapatnya 0.10 mm. Berarti celah kurang lebar. Jika shim yang terpasang ukuran 1.80,  maka bisa diganti ukuran 1.75 jika ingin setelan klep 0.10 atau gunakan 1.70 jika ingin setelan  1.15.

Okey... semoga bermanfaat...
Kali ini saya ingin berbagi tentang bagaimana cara setel klep suzuki satria FU. Satria F150 atau biasa disebut juga Satria FU yang bermesin DOHC (Double Over-head Camshaft) memiliki 4 buah klep yang dioperasikan langsung oleh noken as.

Nah uniknya di motor ini tidak dilengkapi baut setelan klep seperti layaknya motor lainnya. Padahal nih setelan klep motor itu sangat penting untuk performanya. Terlalu rapat ataupun terlalu renggang bisa membuat laju motor yang berbeda. Untuk motor kebanyakan, setelah di skir maka setelan klep musti disesuaikan melalui baut setelan klepnya agar celah kerenggangannya terjaga. Ini harus dilakukan karena setelah di skir payung klep dan valve seat alias dudukan klep akan terkikis. Ini juga yang mendasari beberapa mekanik mengharamkan penyetelan klep pada satria 150f.

Sebenarnya skir klep untuk motor ini sah sah aja dilakuin asalkan setelah diskir celah kerenggangan disesuaikan lagi. Langsung aja gimana langkah-langkahnya :
1. Buka tutup silinder head dengan cara membuka 4 buah baut ukuran L6 dibagian atas.
2. Posisikan piston di TMA(Titik Mati Atas) tapi yang setelah klep in bekerja. Intip dari blok magnet. hingga terlihat huruf T pada magnet. Ini menunjukkan piston sudah berada pada titik mati atas (gbr 1).
3. Kalau udah, siapkan bilah feeler / fuler / feeler gauge yang akan berguna untuk mengukur kelebaran celahnya kemudian(gbr 2).
4. Sisipkan bilah feeler ke celah dibawah noken-as. dan ukur jarak kerengangannya(gbr 3).
5. Normalnya untuk setelan klep satria f150 atau Satria FU adalah :0,10-0,20 mm untuk klep in 0.20-0.30 untuk klep ex. Inget ukuran ini pada saat mesin dingin ya..
6. Kalo ga sesuai tinggal lepas noken asnya dan lepas rumah untuk shim. Nah yang mempengaruhi celah klepnya adalah shim. bentuknya sangat kecil, seukuran pil gitu deh(gbr 4).
7. Periksa angka yang tercetak pada shim. Ini menunjukkan ketebalan shim. Untuk meyakinkannya bisa ukur menggunakan micrometer. Makin tebal shim maka setelan klep makin rapat celahnya. Pilih shim yang sesuai. Ada 21 ukuran shim dari ukuran 1.20 sampai 2.20 mm dengan interval 0,05 mm.
8. Contoh jika celah klep in 0.05 mm, padahal harusnya paling rapatnya 0.10 mm. Berarti celah kurang lebar. Jika shim yang terpasang ukuran 1.80, maka bisa diganti ukuran 1.75 jika ingin setelan klep 0.10 atau gunakan 1.70 jika ingin setelan 1.15.

Okey... semoga bermanfaat...

" Membaca Arti Kode Busi Motor "

Foto: " Membaca Arti Kode Busi Motor "

Ga sengaja lagi browsing cari info tentang busi untuk motor, nemu artikel menarik yaitu cara membaca kode busi. Langsung kita liat berdasarkan busi yg beredar dipasaran merek NGK dan Denso.

1.  DENSO – W24ES-U
- W: Diameter ulir busi (W-14 mm)
- 24: Tingkat panas busi, kalau nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin
- E: Panjang ulir 19 mm
-  S: Tipe penggunaan busi S-standar
- U    : Konfigurasi gap busi

2.  NGK – CPR 7HSP-9
-  C: Diameter ulir busi (B : 14 mm, C : 1 0mm, D : 12mm)
- P: Type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
-  R: Busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
- “7″: Tingkat panas busi. Kalau tambah kecil angkanya 6, 5, 4 disebut busi panas dan sebaliknya tambah besar 8, 9 diklaim sebagai busi dingin
- H: Panjang ulir busi, ada tiga jenis kode huruf yang dipakai. Kalau H = 12,7 mm , E = 19 mm dan L = 11,2 mm
- S : Type elektroda tengah. Kode lain, ada IX artinya bahan iridium dan G menunjukkan tipe busi racing. Kalau P platinum dan S standar.
-  “9″ : Celah inti elektroda busi, angka 9 artinya celah busi 0,9mm dan kalau 10 celah busi 1 mm

Kode elektroda busi
- C: Copper Core Center Elektroda
- D: 2 ground Electroda
- P: Platinum Elektroda
- R: Burn off Resistor
- S: Silver electroda
- T: 3 Ground Elektroda
- V: Wide Gap 1,3 mm
- W: Wide Gap 0,9 mm
- X: Wide Gap 1,1 mm
- Y: Wide Gap 1,5 mm
- Z : Wide Gap 2,0 mm

- Busi Standar
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karbu. Busi ini bawaan motor setiap diluncurkan dari pabrikan.

- Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm, jarak tempuh busi sekitar 30 ribu km. Busi ini favorit bikers penyuka touring karena kemampuannya

- Busi Iridium
Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi sekitar 50 ribu sampai 70 ribu km. berumur lama cocok buat mesin motor besar diatas 150cc. Bisa dikatakan semi kompetisi, biasa diaplikasi buat mesin non standar 

- Busi Racing
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang tinggi. Dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20 ribu – 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.

- Busi Resistor
Logo R dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer, indikator pada kendaraan yang memakainya, terhadap pengaruh gelombang radio dan sejenis nya. Maka, busi ber-kode R pada busi mesti diingat, sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.
Ga sengaja lagi browsing cari info tentang busi untuk motor, nemu artikel menarik yaitu cara membaca kode busi. Langsung kita liat berdasarkan busi yg beredar dipasaran merek NGK dan Denso.

1. DENSO – W24ES-U
- W: Diameter ulir busi (W-14 mm)
- 24: Tingkat panas busi, kalau nilainya semakin besar berarti bertipe lebih dingin
- E: Panjang ulir 19 mm
- S: Tipe penggunaan busi S-standar
- U : Konfigurasi gap busi

2. NGK – CPR 7HSP-9
- C: Diameter ulir busi (B : 14 mm, C : 1 0mm, D : 12mm)
- P: Type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
- R: Busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
- “7″: Tingkat panas busi. Kalau tambah kecil angkanya 6, 5, 4 disebut busi panas dan sebaliknya tambah besar 8, 9 diklaim sebagai busi dingin
- H: Panjang ulir busi, ada tiga jenis kode huruf yang dipakai. Kalau H = 12,7 mm , E = 19 mm dan L = 11,2 mm
- S : Type elektroda tengah. Kode lain, ada IX artinya bahan iridium dan G menunjukkan tipe busi racing. Kalau P platinum dan S standar.
- “9″ : Celah inti elektroda busi, angka 9 artinya celah busi 0,9mm dan kalau 10 celah busi 1 mm

Kode elektroda busi
- C: Copper Core Center Elektroda
- D: 2 ground Electroda
- P: Platinum Elektroda
- R: Burn off Resistor
- S: Silver electroda
- T: 3 Ground Elektroda
- V: Wide Gap 1,3 mm
- W: Wide Gap 0,9 mm
- X: Wide Gap 1,1 mm
- Y: Wide Gap 1,5 mm
- Z : Wide Gap 2,0 mm

- Busi Standar
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karbu. Busi ini bawaan motor setiap diluncurkan dari pabrikan.

- Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm, jarak tempuh busi sekitar 30 ribu km. Busi ini favorit bikers penyuka touring karena kemampuannya

- Busi Iridium
Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi sekitar 50 ribu sampai 70 ribu km. berumur lama cocok buat mesin motor besar diatas 150cc. Bisa dikatakan semi kompetisi, biasa diaplikasi buat mesin non standar

- Busi Racing
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang tinggi. Dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20 ribu – 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.

- Busi Resistor
Logo R dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer, indikator pada kendaraan yang memakainya, terhadap pengaruh gelombang radio dan sejenis nya. Maka, busi ber-kode R pada busi mesti diingat, sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor.

" Cara Servis Kliat Karburator "



Membersihkan karburator termasuk rangkaian servis ringan sepeda motor. Namun beberapa mekanik bilang, komponen vital ini tak harus dibongkar. Selain karena masalah ini, servis karbu cukup setel setingan anginnya. Kecuali jika masalahnya sudah berat dan sudah lama tidak dibongkar.

Kenapa bisa seperti itu, sering bongkar karbu bisa bikin derat baut-baut rusak bahkan dol. Selain itu, karet sil jadi cepat longgar. Jika ada kejadian parah, seperti kemasukan kotoran debu atau air, seting karbu itu enggak cepat berubah. Kecuali jika diutak-atik sembarangan.

Nah, biar perawatan karbu mudah, murah dan prosesnya enggak makan waktu dan tenaga, berikut ini langkah-langkahnya. Apalagi kalau bisa dikerjakan sendiri.

Pertama, kalau masih pakai filter bensin antara tangki dengan karbu rajinlah untuk pengecekan. Jika kotor, bersihkan atau ganti. Lalu tanpa filter bensin, rajin buang bensin di mangkuk karbu dua atau 3 minggu sekali. Atau tiap isi bensin penuh. Caranya, tinggal kendurkan baut pembuangan di mangkuk.

Langkah kedua, bersihkan saluran udara di congor karbu dengan cairan pembersih. Caranya dengan melepas karet penyambung karbu dengan box filter, lalu semprot semua lubangnya sambil hidupkan mesin. Dijamin semua kotoran akan hilang dari filter udara.

" Trik Kuras Minyak Rem, Gunakan Suntikan Bekas Untuk Percepat Bleeding "



Ada cara mudah dan cepat buat menguras rem. Bisa gunakan suntikan yang biasa dipakai untuk memasukkan tinta pada printer. Ini mempercepat proses pada saat bleeding.
Dengan bantuan suntikan, waktu bisa terpangkas. Selain itu, juga menghindari rusaknya sil piston di master rem kalau menarik-narik tuas rem.

Langsung praktek! Pertama, siapkan suntikan yang sudah dihilangkan jarumnya dan slang plastik bening bekas slang pembuangan air aki.

Selanjutnya, lepas tutup master rem untuk mengisi minyak rem. Dan, kendorkan baut bleeding plug buat disambungkan dengan suntikan melalui slang yang telah disiapkan tadi.

Tinggal tarik suntikan untuk menarik cairan yang ada di dalam. Lakukan terus-menerus sampai gelembung-gelembung yang ada di dalam sistem keluar semua, klo sudah g ada angin yang keluar kencangkan nepel pembuangan angin.

tarra...!!! rem udah siap digunakan....
selamat mencoba...!

" Arti Warna Kabel Kelistrikan Sepeda Motor "



Warna kabel tiap merek motor berbeda-beda. Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif(+) dan negatif (-).
Berikut penjelasannya arti warna kabel kelistrikan sepeda motor :

1. HONDA
Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) aki
Hitam : (+) kunci kontak
Putih : (+) alternator pengisian
(+) lampu dekat
Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu-abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam-Merah : (+) spul CDI
Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
Hitam-Kuning: (+) koil
Biru-Kuning : (+) pulser CDI
Hijau-Kuning: (+) lampu rem

2. YAMAHA
Hitam : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Hijau : (+) arus beban penerangan
Merah : (+) arus positif dari aki
Kuning : (+) lampu jauh
Coklat : (+) sein/reting kiri
Hijau : (+) arus beban (penerangan, dll)
Putih-Merah : (+) pulser CDI
Hijau-Hitam : (+) rem

3. SUZUKI
Hitam-Putih : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) pengisian dari magnet
Putih-Biru : (+) koil ke CDI
Putih-Hitam : (+) lampu rem
Kuning-Putih: (+) penerangan/lampu
Biru-Kuning : (+) pulser ke CDI
Merah : (+) aki
Oranye : (+) kunci kontak
Abu-abu : (+) lampu belakang
Hijau Muda : (+) Sein/reting kanan
Hitam : (+) sein/reting kiri

4. KAWASAKI
Hitam-Kuning: (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) aki
Merah-Hitam : (+) lampu jauh
Merah-Kuning: (+) lampu dekat
Abu-abu : (+) Sein/reting kanan
Hijau : (+) sein/reting kiri
Biru : (+) lampu rem
Merah : (+) lampu belakang
Coklat : (+) klakson