(Surat Ali Imran: 28)
لاَ يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللهِ فِي شَيْءٍ إِلآَّ أَن تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللهُ نَفْسَهُ وَإِلَى
للهِ الْمَصِيرُ {28}
 “Janganlah orang-orang mukmin 
mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang
 mukmin. Barang-siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari 
pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu 
yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri 
(siksa)Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).”

 (Surat An-Nisa' Ayat 144)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
 لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ 
أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
Hai orang-orang yang
 beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan
 meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang 
nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?
 (Surah Al-Maa-idah ayat 57-58)
 
 “Hai
 orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, 
orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan dan permainan, 
(yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan 
orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada 
Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (QS. 5:57) Dan 
apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka 
menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena
 mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. 5:58)” (al-Maa-idah: 57-58) 
 (Surat At-Taubah Ayat 23)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
 لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ 
اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
 فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
     Hai orang-orang 
beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi 
wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan 
siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah 
orang-orang yang zalim. 
 (Surat Al-Mujadilah Ayat 22)
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ
 بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ 
وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ 
إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ 
الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ 
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ 
عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ 
حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
      Kamu tak akan 
mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling 
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, 
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau 
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang 
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
 pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam
 surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di 
dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas 
terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. 
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang 
beruntung.
  (Surat Ali Imran: 149-150)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ 
تُطِيعُوا الَّذِينَ كَفَرُوا يَرُدُّوكُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ 
فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ (١٤٩)
149. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang 
kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada 
kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.
بَلِ اللَّهُ مَوْلاكُمْ وَهُوَ خَيْرُ النَّاصِرِينَ (١٥٠)
150. tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah Sebaik-baik penolong.
  (Surat Al Maidah: 51)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا 
تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ 
بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ 
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al Maidah: 51)

