Post Comment




Info




SELAMAT DATANG DI WEB Haris Gudang Ilmu



Selamat datang di Web Side saya , saya harap anda senang berada di Web sederhana ini. Web ini saya tulis dengan komputer yang sederhana dan koneksi internet yang juga sederhana. Saya berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya ini. Terima Kasih



SEKILAS HARIS GUDANG ILMU



Nama saya Mohammad Haris saya seorang yang mempunyai Web Side ini . Saya mulai belajar blogger sejak bulan Oktober 2009, dan blog ini saya buat pada bulan January 2009. Terimakasih Atas Kunjungannya.Follow Grup saya di https://www.facebook.com/harisgudangilmu?ref=hl







Exit
Jangan Lupa Klik Like Ya

Social Icons

My Biodata Admin



Nama:Muhammad Haris Yuliandra
Angkatan Ke 2 Anak Didikan Dari
Sekolah SMK Negri 1 Kutalimbaru
Sudah Tamat

Selamat Bergabung Di Blog Saya






selamat berkujung di blog saya semoga apa yang saya berikan kepada anda semoga bermanfaat

Rabu, 19 Maret 2014

Organisasi & Ars. Komputer

Input Output Interfes
A. Klasifikasi Perangkat I/O
Pengelolaan perangkat I/O merupakan aspek perancangan sistem operasi yang terluas karena beragamnya peralatan dan begitu banyaknya aplikasi dari peralatanperalatan itu.
Manajemen I/O mempunyai fungsi, di antaranya:
- Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
- Menangani interupsi peralatan I/O
- Menangani kesalahan pada peralatan I/O
- Memberi interface ke pemakai.
Berdasarkan sasaran komunikasi, klasifikasi perangkat I/O dibagi menjadi:
a. Peralatan yang terbaca oleh manusia (Human Readable Machine)
Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan user. Contohnya, Video Display Terminal (VDT) yang terdiri dari layar, keyboard, dan mouse.
b. Peralatan yang terbaca oleh mesin (Machine Readable Machine)
Yaitu peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan elektronik. Contohnya disk dan tape, sensor, controller.
c. Komunikasi
Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan-peralatan jarak jauh. Contohnya modem. Terdapat perbedaan-perbedaan besar antarkelas peralatan tersebut. Bahkan untuk satu kelas saja terdapat berbedaan sangat besar. Perbedaan-perbedaan pokok antara lain mengenai:
- Data rate
- Aplikasi
- Kompleksitas pengendalian
- Unit yang ditransfer
- Representasi data
- Kondisi-kondisi kesalahan

Keberagaman yang sangat besar pada peralatan I/O membuat pendekatan seragam dan konsisten terhadap I/O baik dari pandangan sistem operasi maupun proses sangat sulit diperoleh.
Klasifikasi lain yang dapat dilakukan terhadap peralatan I/O adalah berdasarkan unit transfer yang dilakukan perangkat I/O, yaitu sbb:
1. Perangkat berorientasi blok (block-oriented devices)
Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan dengan satuan transfer adalah satu blok (sekumpulan karakter) yant telah ditentukan.
2. Perangkat berorientasi aliran karakter (character-oriented devices)
Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan berupa aliran karakter.
B. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O.
Teknik Pengoperasian Perangkat I/O meliputi:
a. Perangkat I/O terprogram (programmed I/O)
Merupakan perangkat I/O komputer yang dikontrol oleh program. Contohnya, perintah mesin in, out, move. Perangkat I/O terprogram tidak sesuai, untuk pengalihan data dengan kecepatan tinggi karena dua alasan yaitu:
1. Memerlukan overhead (ongkos) yang tinggi, karena beberapa perintah program harus dieksekusi untuk setiap kata data yang dialihkan antara peralatan eksternal dengan memori utama.
2. Banyak peralatan periferal kecepatan tinggi memiliki mode operasi sinkron, yaitu pengalihan data dikontrol oleh clock frekuensi tetap, tidak tergantung CPU.
b. Perangkat berkendalikan interupsi (Interrupt I/O)
Interupsi lebih dari sebuah mekanisme sederhana untuk mengkoordinasi pengalihan I/O. Konsep interupsi berguna di dalam sistem operasi dan pada banyak aplikasi kontrol di mana pemrosesan rutin tertentu harus diatur dengan seksama, relatif peristiwa-peristiwa eksternal.
c. DMA (Direct Memory Address)
Merupakan suatu pendekatan alternatif yang digunakan sebagai unit pengaturan khusus yang disediakan untuk memungkinkan pengalihan blok data secara langsung antara peralatan eksternal dan memori utama tanpa intervensi terus menerus oleh CPU.
Evolusi telah terjadi pada sistem komputer. Evolusi antara lain terjadi peningkatan kompleksitas dan kecanggihan komponen-komponen sistem komputer. Evolusi sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O, yaitu sbb:
1. pemroses secara langsung mengendalikan peralatan I/O. Teknik ini masih dilakukan sampai saat ini, yaitu untuk peralatan sederhana yang dikendalikan mikroprosesor untuk menjadi intelligent device.
2. Peralatan dilengkapi pengendali I/O (I/O controller). Pemroses masih menggunakan I/O terprogram tanpa interupsi. Pada tahap ini, pemroses tak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik interface peralatan.
3. Tahap ini sama dengan tahap 2 ditambah fasilitas interupsi. Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu untuk menunggu selesainya operasi I/O. Teknik ini meningkatkan efisiensi pemroses.
4. Pengendali I/O diberi kendali memori langsung lewat DMA. Pengendali dapat memindahkan blok data ke atau dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali di awal dan akhir transfer.
5. Pengendali I/O ditingkatkan menjadi pemroses yang terpisah dengan instruksi-instruksi khusus yang ditujukan untuk operasi I/O. Pemroses pusat mengendalikan/memerintahkan pemroses I/O untuk mengeksekusi program I/O yang terdapat di memori utama.
Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi instruksi-instruksi ini tanpa intervensi pemroses utama (pusat). Dengan teknik ini dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan telah diselesaikan.
6. Pengendali I/O mempunyai memori lokal yang menjadi miliknya dan komputer juga memiliki memori sendiri. Dengan arsitektur ini, sekumpulan besar peralatan I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur ini digunakan untuk pengendalian komunikasi dengan terminalterminal interaksi. Pemroses I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal. Evolusi berlangsung terus, jalur yang dilalui oleh evolusi adalah agar fungsi-fungsi I/O dapat dilakukan lebih banyak dan lebih banyak lagi tanpa keterlibatan pemroses pusat. Pemroses pusat yang tidak disibukkan dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan I/O akan meningkatkan kinerja sistem. Tahap 5 & 6 merupakan tahap perubahan utama, yaitu konsep pengendali I/O mampu mengeksekusi program sendiri.

C. Prinsip-Prinsip Perangkat I/O
Terdapat dua sasaran perancangan perangkat I/O, yaitu:
a. Efisiensi
Merupakan aspek penting karena operasi I/O karena sering menjadi operasi yang menimbulkan bottleneck pada sistem komputer/komputasi.
b. Generalitas (Device-independence)
Selain berkaitan dengan simplisitas dan bebas dari kesalahan diharapkan juga menangani semua gerak peralatan secara beragam. Pernyataan ini diterapkan dari cara proses-proses memandang peralatan I/O dan cara sistem operasi mengelola peralatan-peralatan dan operasi-operasi I/O.
Perangkat lunak diorganisasikan sebagai satu barisan lapisan. Lapisan-lapisan lebih bawah berurusan menyembunyikan kepelikan-kepelikan perangkatkeras. Untuk untuk lapisan-lapisan lebih atas berurusan memberikan interface yang bagus, bersih, nyaman dan seragam ke pemakai.
Masalah-masalah penting yang terdapat dan harus diselesaikan pada perancangan manajemen I/O adalah:
1. Penamaan yang seragam (uniform naming)
Nama berkas atau peralatan adalah string atau integer, tidak tergantung pada peralatan sama sekali.
2. Penanganan kesalahan (error handling)
Umumnya penanganan kesalahan ditangani sedekat mungkin dengan perangkat keras.
3. Transfer sinkron vs asinkron
Kebanyakan fisik I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikannya untuk melakukan kerja lain sampai interupsi tiba. Programprogram pemakai sangat lebih mudah ditulis jika operasi-operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian secara otomatis ditunda sampai data tersedia di buffer.
4. Shareable vs dedicated
Beberapa peralatan dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga peralatan yang harus hanya satu pemakai yang dibolehkan memakainya pada satu saat. Contohnya peralata yang harus dedicated misalnya printer.

D. Hirarki Pengelolaan Perangkat I/O
1. Interrupt Handler
Interupsi adalah suatu peristiwa yang menyebabkan eksekusi satu program ditundan dan program lain yang dieksekusi. Interrupt adalah sinyal dari peralatan luar dau permintaan dari program untuk melaksanakan suatu tugas khusus. Jika interrupt terjadi, maka program dihentikan dahulu untuk menjalankan rutin interrupt. Ketika program yang sedang berjalan tadi dihentikan, prosesor menyimpan nilai register yang berisi alamat program ke stack, dan mulei menjalankan rutin interrupt. Secara garis besar, kita mengenal dua macam interupsi terhadap prosesor, yatu interupsi secara langsung dan interupsi melalui polling. Sekalipun caranya berbeda, akibat dari kedua cara interupsi tersebut sama. Cara interupsi secara langsung: penghentian prosesor untuk suatu proses dapat berasal dari berbagai sumber daya di dalam sistem komputer, karena sumber daya tertentu pada sistem komputer tersebut menginterupsi kerja prosesor. Karena cara terjadinya interupsi adalah secara langsung dari sumber daya, maka kita menamakan cara interupsi ini sebagai interupsi langsung. Banyak interupsi terhadap prosesor di dalam sistem komputer termasuk ke dalam jenis interupsi langsung. Cara interupsi polling: selain komputer menunggu sampai diinterupsi oleh sumber daya komputer, kita mengenal pula cara interupsi sebaliknya. Pada cara interupsi ini, prakarsa penghentian kerja prosesor berasal dari prosesor atau melalui prosesor tsb. Dalam hal ini, secara berkala prosesor akan bertanya (poll) kepada sejumlah sumber daya. Apakah ada di antara mereka yang akan memeerlukan prosesor? Jika ada, maka prosesor akan menghentikan kegiatan semulanya, serta mengalihkan kerjanya ke sumber daya tersebut. Perbedaan antara interupsi langsung dengan interupsi polling terletak pada cara mengemukakan interupsi tersebut.
Jenis-Jenis Interupsi
Dilihat dari cara kerja prosesor, tidak semua interupsi itu sama pentingnya bagi proses yang sedang dilaksanakan oleh kerja prosesor tsb. Kalau sampai interupsi yang kurang penting ikut menginterupsi kerja prosesor, maka pelaksanaan proses itu akan menjadi lama. Karena itu biasanya SO membagi interupsi ke dalam dua jenis, yaitu:
a. Software, yaitu interrupt yang disebabkan oleh software, sering disebut dengan system call.
b. Hardware
Terjadi karena adanya akse pada perangkat keras, seperti penekanan tombol keyboard atau menggerakkan mouse.
Selain untuk mengendalikan pengalihan I/O, beberapa kegunaan interupsi juga antara lain:
1. Pemulihan kesalahan
Komputer menggunakan bermacam-macam teknik untuk memastikan bahwa semua komponen perangkat keras beroperasi semestinya. Jika kesalahan terjadi, perangkat keras kontrol mendeteksi kesalahan dan memberi tahu CPU dengan mengajukan interupsi.
2. Debugging
Penggunaan penting lain dari interupsi adalah sebagai penolong dalam debugging program. Debugger menggunakan interupsi untuk menyediakan dua fasilitas penting, yaitu:
- Trace
- Break point.
3. Komunikasi Antarprogram
Perintah interupsi perangkat lunak digunakan oleh sistem operasi untuk berkomunikasi dengan dan mengontrol eksekusi program lain.
2. Device Driver
Setiap device driver menangani satu tipe peralatan. Device driver bertugas menerima permintaan abstrak perangkat lunak device independent di atasnya dan melakukan layanan sesuai permintaan itu.
Mekanisme kerja device driver
- Menerjemahkan perintah-perintah abstrak menjadi perintah-perintah konkret.
- Begitu telah dapat ditentukan perintah-perintah yang harus diberikan ke pengendali, device driver mulai menulis ke register-register pengendali peralatan.
- Setelah operasi selesai dilakukan peralatan, device driver memeriksa kesalahan-kesalahan yang terjadi.
- Jika semua berjalan baik, device driver melewatkan data ke perangkat lunak device independent.
- Device melaporkan informasi status sebagai pelaporan kesalahan ke pemanggil.
3. Perangkat Lunak Sistem Operasi Device Independent
Fungsi utama perangkat lunak tingkat ini adalah membentuk fungsi-fungsi I/O yang berlaku untuk semua peralatan dan memberi interface seragam ke perangkat lunak tingkat pemakai.
Fungsi-fungsi yang biasa dilakukan antara lain:
- Interface seragam untuk seluruh driver-driver
- Penamaan peralatan
- Proteksi peralatan
- Memberi ukuran blok peralatan agar bersifat device independent
- Melakukan buffering
- Alokasi penyimpanan pada block devices
- Alokasi pelepasan dedicated devices
- Pelaporan kesalahan
4. Buffering I/O
Buffering merupakan teknik untuk melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O secara langsung. Buffering adalah cara untuk meningkatkan efisiensi sistem operasi dan kinerja proses-proses. Terdapat beragam cara buffering, antara lain:
a. Single Buffering
Teknik ini merupakan buffering paling sederhana. Ketika proses pemakai memberikan perintah I/O, sistem operasi menyediakan buffer bagian memori utama sistem untuk operasi. Untuk peralatan berorientasi blok, transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer selesai, proses memeindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan bahwa blok tersebut akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya akhir barisan pemrosesan maka blok yang dibaca tidak diperlukan. Pendekatan ini umumnya meningkatkan kecepatan dibanding tanpa buffering.
b. Double buffering
Peningkatan atas single buffering dapat dibuat dengan mempunyai dua buffer sistem untuk operasi. Proses dapat transfer ke (atau dari) satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Double buffering menjamin proses tidak akan menunggu operasi I/O. Peningkatan atas single buffering diperoleh, namun harus dibayar dengan kompleksitas yang meningkat.

Bios
Bios merupakan singkatan dari Basic Input Output System. Bios merupakan sebuah program atau software antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras yang terpasang pada komputer. Bios disimpan atau ditanamkan di ROM ( read only memory ).

Setiap Motherboard memiliki yang namanya Bios, dan bila bios ini rusak maka kemungkinan besar motherboard tidak dapat digunakan kembali ( kecuali bios di install ulang atau di upgrade ). Karena Bios ditanamkan di ROM, maka kemungkinan kita hanya bisa merubah pengaturan yang telah ada, misalkan kita merubah besarnya memory yang digunakan untuk VGA yang berjenis onboard, atau mengubah waktu dan tanggal, serta mengubah settingan dasar lainnya. Namun yang paling sering dirubah dan perlu diketahui yaitu merubah urutan booting, dan mengecek ada tidaknya suatu komponen komputer yang kita pasang. Misalkan kita memasang harddisk di komputer kita, namun setelah kita cek dibios tidak ada harddisk maka kemungkinan harddisk tidak terpasang dengan benar, jadi bios ini sangat penting peranannya bagi jalannya sistem komputer.

Ada berbagai macam merek Bios, tergantung motherboard yang kita pakai . Yang terkenal yaitu, AMI BIOS, Phoenix BIOS, dll.
Jika anda akan merubah settingan bios, anda dapat melakukannya pada saat proses booting (menyalakan komputer), setiap Bios memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu biosnya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau alt+f4. Lihat saja petunjuk yang keluar dilayar monitor pertama kali komputer dinyalakan.

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

Fungsi Bios
1. Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
2. Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
3. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
4. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
5. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

Jenis BIOS yang saat ini sangat banyak digunakan adalah:
AWARD BIOS
AMI BIOS
Phoenix BIOS

setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer:

1. Hidupkan komputer dengan menekan tombol power pada komputer, atau jika komputer sudah dalam keadaan hidup maka anda bisa restart komputer.
2. Setelah komputer menyala pertama kali, tekan tombol DELETE secara terus menerus untuk bisa meload tampilan bios komputer.
3. Setelah tampilan menu bios sudah muncul, maka kita pilih menu boot untuk memilih boot yang akan diprioritaskan
4. Kemudian pilih boot device priority lalu ENTER untuk memilih perangkat yang diprioritaskan.
5. Jika menggunakan CD ROOM, maka pilih CD ROOM pada 1st Boot Device.
6. Selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan dan keluar, atau anda bisa mengikuti petunjuk yang ada bisa bawah atau samping menu bios.
7. Kemudian komputer akan retart dengan sendirinya.

Jenis BIOS
Jenis BIOS berdasarkan pabrikan pembuat BIOS:
Award Software
Award BIOS
Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT.
Award Modular BIOS
Award Medallion BIOS
Phoenix Technologies
Phoenix BIOS
Phoenix-Award BIOS
American Megatrends Incorporated (AMI)
AMI BIOS
AMI WinBIOS
Acer Labs
Microid Research
LSI Logic
Winbond

Cara mengakses BIOS berdasarkan pabrikan pembuatnya
NO Pabrikan BIOS Cara akses
1 BIOS AMI Del
2 BIOS AWARD Del atau Ctrl+Alt+Esc
3 Compaq F10
4 IBM Aptivas dan think pads F1
5 Microid Research (MR BIOS) Esc
6 BIOS pheonix F2
7 Komputer Riba Thosiba Esc kemudian F1

Direct Memory Access (DMA)
DMA ialah sebuah prosesor khusus (special purpose processor) yang berguna untuk menghindari pembebanan CPU utama oleh program I/O (PIO). Untuk memulai sebuah transfer DMA, host akan menuliskan sebuah DMA command block yang berisi pointer yang menunjuk ke sumber transfer, pointer yang menunjuk ke tujuan transfer, dan jumlah byte yang ditransfer, ke memori. CPU kemudian menuliskan alamat command block ini ke pengendali DMA, sehingga pengendali DMA dapat kemudian mengoperasikan bus memori secara langsung dengan menempatkan alamatalamat pada bus tersebut untuk melakukan transfer tanpa bantuan CPU.
Tiga langkah dalam transfer DMA:
1. Prosesor menyiapkan DMA transfer dengan menyedia kan data-data dari perangkat, operasi yang akan ditampilkan, alamat memori yang menjadi sumber dan tujuan data, dan banyaknya byte yang ditransfer.
2. Pengendali DMA memulai operasi (menyiapkan bus, menyediakan alamat, menulis dan membaca data), sampai seluruh blok sudah di transfer.
3. Pengendali DMA meng-interupsi prosesor, dimana selanjutnya akan ditentukan tindakan berikutnya.
Pada dasarnya, DMA mempunyai dua metode yang berbeda dalam mentransfer data. Metode yang pertama ialah metode yang sangat baku dan sederhana disebut HALT, atau Burst Mode DMA, karena pengendali DMA memegang kontrol dari sistem bus dan mentransfer semua blok data ke atau dari memori pada single burst. Selagi transfer masih
dalam prosres, sistem mikroprosessor diset idle, tidak melakukan instruksi operasi untuk menjaga internal register. Tipe operasi DMA seperti ini ada pada kebanyakan komputer.
Metode yang kedua, mengikutsertakan pengendali DMA untuk memegang kontrol dari sistem bus untuk jangka waktu yang lebih pendek pada periode dimana mikroprosessor sibuk dengan operasi internal dan tidak membutuhkan akses ke sistem bus. Metode DMA ini disebut cycle stealing mode. Cycle stealing DMA lebih kompleks untuk diimplementasikan
dibandingkan HALT DMA, karena pengendali DMA harus mempunyai kepintaran untuk merasakan waktu pada saat sistem bus terbuka.

Kelemahan I/O terprogram dan Interrupt- Driven I/O
Proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung, berimplikasi pada :
Kelajuan transfer I/O yang tergantung kecepatan operasi CPU.
Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung
Prinsip kerja DMA
CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA
CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses saja
CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi
Melaksanakan transfer data secara mandiri :
1. DMA memerlukan pengambilalihan kontrol bus dari CPU
2. DMA akan menggunakan bus bila CPU tidak menggunakannya atau DMA memaksa CPU untuk menghentikan sementara penggunaan bus
3. Teknik cyclestealing, modul DMA mengambil alih siklus bus
Klasifikasi perangkat eksternal
Human Readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan manusia sebagai
pengguna komputer. Contoh: monitor, keyboard, mouse, printer, joystick, disk drive.
Machine readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan atau sistem.
Communication, yatu perangkat yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Contoh: NIC dan modem
Klasifikasi berdasar arah data
1. Perangkat output
2. Perangkat input
3. Kombinasi output-input.
Contoh perangkat output: monitor, proyektor dan printer.
Contoh perangkat input : keyboard, mouse, joystick, scanner, mark reader, bar code reader


ARSITEKTUR SET INSTRUKSI DAN CPU

1.ARSITEKTUR SET INSTRUKSI.
 Instruction Set Architecture (ISA) didefinisikan sebagai suatu aspek dalamarsitektur komputer yang dapat dilihat oleh para pemrogram. Secara umum, ISA ini mencakup jenis data yang didukung, jenis instruksiyang dipakai, jenis register, mode pengalamatan, arsitektur memori, penanganan interupsi, eksepsi, dan operasi I/O eksternalnya (jika ada).
ISA merupakan sebuah spesifikasi dari kumpulan semua kode-kode biner (opcode) yang diimplementasikan dalam bentuk aslinya (native form) dalam sebuah desain prosesor tertentu. Kumpulan opcode tersebut, umumnya disebut sebagai bahasa mesin (machine language) untuk ISA yang bersangkutan. ISA yang populer digunakan adalah set instruksi untuk chip Intel x86, IA-64, IBM PowerPC,Motorola 68000, Sun SPARC, DEC Alpha, dan lain-lain.

A.JENIS INSTRUKSI.
Data Processing/Pengolahan Data: instruksi-instruksi aritmetika dan logika.
Data Storage/Penyimpanan Data: instruksi-instruksi memori.
Data Movement/Perpindahan Data: instruksi I/O.
Control/Kontrol: instruksi pemeriksaan dan percabangan.
Instruksi aritmetika (arithmetic instruction) memiliki kemampuan untuk mengolah data numeric. Sedangkan instruksi logika (logic instruction) beroperasi pada bit-bit word sebagai bit, bukan sebagai bilangan. Operasi-operasi tersebut dilakukan terutama dilakukan untuk data di register CPU.Instruksi-inslruksi memori diperlukan untuk memindah data yang terdapat di memori dan register. Instruksi-instruksi I/O diperlukan untuk memindahkan program dan data kedalam memori dan mengembalikan hasil komputasi kepada pengguna. Instruksi-instruksi control digunakan untuk memeriksa nilai data, status komputasi dan mencabangkan ke set instruksi lain.

B.TEKNIK PENGALAMATAN.
Metode pengalamatan merupakan aspek dari set instruksi arsitekturdi sebagian unit pengolah pusat(CPU) desain yang didefinisikan dalam set instruksi arsitektur dan menentukan bagaimana bahasa mesinpetunjuk dalam arsitektur untuk mengidentifikasi operan dari setiap instruksi.. Sebuah mode pengalamatan menentukan bagaimana menghitung alamat memori yang efektif dari operand dengan menggunakan informasi yang diadakan di registerdan / atau konstanta yang terkandung dalam instruksi mesin atau di tempat lain.

Jenis-jenis metode pengamatan
A.Direct Absolute(pengalamatan langsung)
Hal ini membutuhkan ruang dalam sebuah instruksi untuk cukup alamat yang besar.. Hal ini sering tersedia di mesin CISC yang memiliki panjang instruksi variabel, seperti x86.. Beberapa mesin RISC memiliki Literal khusus Atas instruksi Load yang menempatkan sebuah 16-bit konstan di atas setengah dari register.. Sebuah literal instruksi ATAUdapat digunakan untuk menyisipkan 16-bit konstan di bagian bawah mendaftar itu, sehingga alamat 32-bit kemudian dapat digunakan melalui mode pengalamatan tidak langsung mendaftar, yang itu sendiri disediakan sebagai "base- plus-offset "dengan offset 0.

B.Immidiate.
Bentuk pengalamatan ini yang paling sederhana
•   Operand benar-benar ada dalam instruksi atau bagian dari instruksi = operand sama dengan field alamat
•   Umumnya bilangan akan disimpan dalam bentuk kompleent dua
•   Bit paling kiri sebagai bit tanda
•   Ketika operand dimuatkan ke dalam register data, bit tanda digeser ke kiri hingga maksimum word data Contoh: ADD 5 ; tambahkan 5 pada akumulator.

C.Indirect register.
•   Metode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung
•   Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register.
•   Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register
•   Keuntungan dan keterbatasan pengalamatan register tidak langsung pada dasarnya sama dengan pengalamatan tidak langsung
Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung.

D.Indirect- memori.
Salah satu mode pengalamatan yang disebutkan dalam artikel ini bisa memiliki sedikit tambahan untuk menunjukkan pengalamatan tidak langsung, yaitu alamat dihitung menggunakan modus beberapa sebenarnya alamat dari suatu lokasi (biasanya lengkap kata) yang berisi alamat efektif sebenarnya. Pengalamatan tidak langsung dapat digunakan untuk kode atau data.. Hal ini dapat membuat pelaksanaan pointer ataureferensi atau menanganilebih mudah, dan juga dapat membuat lebih mudah untuk memanggil subrutin yang tidak dinyatakan dialamati. Pengalamatan tidak langsung tidak membawa hukuman performansi karena akses memori tambahan terlibat.
Beberapa awal minicomputer (misalnya Desember PDP-8, Data General Nova) hanya memiliki beberapa register dan hanya rentang menangani terbatas (8 bit).Oleh karena itu penggunaan memori tidak langsung menangani hampir satu-satunya cara merujuk ke jumlah yang signifikan dari memori.

E.Register.
Pada beberapa komputer, register dianggap sebagai menduduki 16 pertama 8 atau kata-kata dari memori (misalnya ICL 1900, DEC PDP-10).. Ini berarti bahwa tidak perlu bagi yang terpisah "Tambahkan register untuk mendaftarkan" instruksi - Anda hanya bisa menggunakan "menambahkan memori untuk mendaftar" instruksi. Dalam kasus model awal PDP-10, yang tidak memiliki memori cache, Anda benar-benar dapat memuat sebuah loop dalam ketat ke dalam beberapa kata pertama dari memori (register cepat sebenarnya), dan berjalan lebih cepat daripada di memori inti magnetik. Kemudian model dari DEC PDP-11seri memetakan register ke alamat di output / area input, tetapi ini ditujukan untuk memungkinkan diagnostik terpencil. register 16-bit dipetakan ke alamat berturut-turut byte 8-bit.

F.Index.
Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
•   Merupakan kebalikan dari mode base register
•   Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
•   Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iteratif

G.Base index.
Base index, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu Referensi register dapat eksplisit maupun implicit.Memanfaatkan konsep lokalitas memori

H.Base index plus offset.
Offset biasanya nilai 16-bit masuk (walaupun 80386 diperluas ke 32 bit). Jika offset adalah nol, ini menjadi contoh dari register pengalamatan tidak langsung, alamat efektif hanya nilai dalam register dasar. Pada mesin RISC banyak, register 0 adalah tetap sebesar nilai nol.. Jika register 0 digunakan sebagai register dasar, ini menjadi sebuah contoh dari pengalamatan mutlak.. Namun, hanya sebagian kecil dari memori dapat diakses (64 kilobyte, jika offset adalah 16 bit). 16-bit offset mungkin tampak sangat kecil sehubungan dengan ukuran memori komputer saat ini (yang mengapa 80386 diperluas ke 32-bit).. Ini bisa lebih buruk: IBM System/360 mainframe hanya memiliki 12-bit unsigned offset.. Namun, prinsip berlaku: selama rentang waktu yang singkat, sebagian besar item data program ingin mengakses cukup dekat satu sama lain. Mode pengalamatan ini terkait erat dengan mode pengalamatan terindeks mutlak. Contoh 1: Dalam sebuah sub rutin programmer terutama akan tertarik dengan parameter dan variabel lokal, yang jarang akan melebihi 64 KB, yang satu basis register (yang frame pointer) sudah cukup. Jika rutin ini adalah metode kelas dalam bahasa berorientasi objek, kemudian register dasar kedua diperlukan yang menunjuk pada atribut untuk objek saat ini (ini atau diri dalam beberapa bahasa tingkat tinggi). Contoh 2: Jika register dasar berisi alamat dari sebuah tipe komposit (record atau struktur), offset dapat digunakan untuk memilih field dari record (catatan paling / struktur kurang dari 32 kB).

I.Relatif.
PengalamatanRelative, register yang direferensi secara implisit adalah program counter (PC)Alamat efektif didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat Memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand berikutnya.

C.DESAIN SET INSTRUKSI.
Desain set instruksi merupakan masalah yang sangatkomplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah:1. Kelengkapan set instruksi2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)3. Kompatibilitas :
- source code compatibility
- Object code Compatibility
 Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagaiberikut :
a. Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasiapa saja yang disediakan, dan berapa sulitoperasinya
b. Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah
c. Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat,dsb.
d. Register: Banyaknya register yang dapat digunakan
e.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand

2.CENTRAL PROCESSING UNIT.
A.SISTEM BUS.

Sebuah bus biasanya terdiri atas beberapa saluran. Sebagai contoh bus data terdiri atas 8 saluran sehingga dalam satu waktu dapat mentransfer data 8 bit. Secara umum fungsi saluran bus dikatagorikan dalam tiga bagian, yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran control. Saluran data(data bus) adalah lintasan bagi perpindahan data antar modul. Secara kolektif lintasan ini disebut bus data. Umumnya jumlah saluran terkait dengan panjang word, misalnya 8, 16, 32 saluran dengan tujuan agar mentransfer word dalam sekali waktu. Jumlah saluran dalam bus data dikatakan lebar bus, dengan satuan bit, misal lebar bus 16 bit.

B.ARITHMATIC LOGIC UNIT.

ALU merupakan bagian dari CPU yang bertugas untuk melakukan operasi aritmetika dan operasi logika berdasar instruksi yang ditentukan. ALU sering di sebut mesin bahasa karena bagian ini ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmatika dan unit logika boolean yang masing-masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri. Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan semua operasi aritmatika dengan dasar penjumlahan sehingga sirkuit elektronik yang digunakan disebut adder.

Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari suatu operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika meliputi perbandingan dua operand dengan menggunakan operator logika tertentu, yaitu sama dengan (=), tidak sama dengan (¹ ), kurang dari (<), kurang atau sama dengan (£ ), lebih besar dari (>), dan lebih besar atau sama dengan (³ ).

C.CENTRAL LOGIC UNIT.

CLU pada komputer memasukkan informasi tentang instruksi dan mengeluarkan baris kendali yang diperlukan untuk mengaktifkan operasi-mikro yang semestinya. CLU terbentuk atas sebuah prosesor instruksi (IP atau instruction processor) yang berfungsi untuk mengendalikan fetch, perhitungan alamat dan siklus interupsi, kemudian prosesor aritmatika (AP atau arithmatic processor) yang berfungsi untuk mengendalikan siklus eksekusi bagi operasi aritmatika dan logika.

D.SET REGISTER.

Prosesor memiliki 16 register 16 bit , meskipun hanya 12 dari mereka adalah tujuan yang benar-benar umum. Empat pertama telah mendedikasikan menggunakan :
A.r0 (alias PC) adalah program counter ,anda bisa melompat dengan menentukan r0,dan konstanta yang diambil langsung dari aliran instruksi menggunakan pasca-kenaikan mode pengalamatan r0.
B.r1 (alias SP) adalah stack pointer . ini di gunakan oleh panggilan dan instruksi dorong , dan dengan penanganan interupsi . hanya ada satu stack pointer ; MSP430 tidak memiliki apapun yang menyerupai mode supervisor. Pointer stack selalu tidak jelas apakah LSB bahkan diimplementasikan.
C.r2 (alias SR) adalah register status.
D.ini didesain untuk 0. Jika ditetapkan sebagai sumber , nilainya adalah 0. Jika ditetapkan sebagai tujuan, nilai tersebut aka dibuang.
-CONTROL REGISTER
Adalah prosesor yang mengubah atau mengontrol CPU atau perangkat digital lainya. Tugas dari control register adalah untuk mengontrol setiap alamat yang ada di cpu dan untuk switching mode pengalamatan.
E.CACHE MEMORY.

Cache berasal dari kata cash. Dari istilah tersebut cache adalah tempat menyembunyikan atau tempat menyimpan sementara. Sesuai definisi tersebut cache memori adalah tempat menympan data sementara. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan transfer data dengan menyimpan data yang pernah diakses pada cache tersebut, sehingga apabila ada data yang ingin diakses adalah data yang sama maka maka akses akan dapat dilakukan lebih cepat.Cache memori ini adalah memori tipe SDRAM yang memiliki kapasitas terbatas namun memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan harga yang lebih mahal dari memori utama. Cache memori ini terletak antara register dan RAM (memori utama) sehingga pemrosesan data tidak langsung mengacu pada memori utama.

F.VIRTUAL MEMORY.

Pengertian dari Virtual memory itu sendiri yakni memori sementara yang digunakankomputer untuk menjalankan berbagai program aplikasi ataupun menyimpan data yang membutuhkan memory yang lebih besar dari memory yang telah tersedia.
Program ataupun data yang tidak muat dimasukan pada memory asli ( RAM ), akan disimpan ke dalam sebuah Pagging File.
Fungsi Virtual Memory ialah untuk mengoptimalkan kinerja dari komputer, dengan tambahan memory, maka kemungkinan terjadi crash sangat kecil sekali.
Ukuran dari paging file biasanya berbeda – beda.
Untuk ukuran paging file linux ialah 2 kali lipat dari memory aslinya. Misalkan kita memakai memory berkapasitas 512 MB, maka ukuran paging filenya yaitu 1 GB. Walaupun tidak harus 2 GB, tapi untuk memaksimalkan kinerja maka sebaiknya 2 kali lipatnya.
Untuk ukuran paging file di windows XP dan Vista Yaitu 1,5 kali dari kapasitas aslinya. Misalkan kita menggunakan memory sebesar 1 GB, maka paging filenya sebesar 1,5 GB. Dalam Xp maupun Vista paging file ini dinamai dengan pagefile.sys bila kita ingin mencarinya, pasti tidak akan ketemu, karena file ini disembunyikan atau hidden files.

Arsitektur Komputer pentium dan Intel Core Duo

Prosesor Pentium generasi pertama, yang memiliki nama kode i586, P5, atau 80586 memiliki kecepatan 60 MHz dan 66 MHz. Prosesor ini dipaketkan pada paket Pin-Grid Array 273-pin yang ditancapkan pada Socket-4. Prosesor ini dibangun dengan menggunakan teknik manufaktur Bipolar CMOS 800 nanometer. Karena ada 3100000 transistor di dalamnya, prosesor ini pun terlihat bongsor. Akibatnya, prosesor ini hanya tersedia sebentar saja di pasaran. Prosesor ini pun menggunakan tegangan operasi yang sangat besar 5 volt, yang menyebabkannya ia boros daya (hingga 16 Watt), dan tentunya panas yang berlebih.
Intel beberapa kali melakukan revisi prosesor Pentium miliknya, yakni dikarenakan ada kesalahan dalam operasi pembagian terhadap bilangan floating point yang tenar dengan sebutan Floating Point Division Bug. Selain karena kesalahan tersebut, Intel juga pernah merevisi Pentium karena ada masalah pada panas dan penurunan tegangan, serta pengubahan proses manufaktur prosesor.

Informasi Prosesor
Nama Prosesor Intel Pentium
Pembuat Intel Corporation

Diperkenalkan 19 Oktober 1992; Dirilis tanggal 22 Maret 1993
Codename P5, 80586, atau i586
Jumlah transistor
3,100,000 transistor
Frekuensi Kecepatan Generasi pertama: 60 MHz dan 66 MHz; Generasi kedua: 75-100 MHz; Generasi kedua versi baru 120 MHz dan yang di atasnya.
Kecepatan bus 50 Mhz, 60 Mhz, dan 66 MHz
Proses produksi Generasi pertama: 800 nanometer (0.8 mikron); Generasi kedua: 600 nanometer; Generasi kedua versi baru: 350 nanometer.
Informasi cache

Ukuran cache Level 1 16 KB (8KB instruction cache + 8KB data cache)

Ukuran cache Level 2 Antara 256 KB hingga 1024 MB on-board (COAST/cache-on-a-stick).

Tipe cache Level 2 Two way associative; write-back
Ukuran Register
32-bit
Address bus eksternal 64-bit
Memory Address bus
32-bit, sehingga dapat mengalamati 4 gigabytes
Tegangan operasi
5 Volt (generasi pertama); 3.465 Volt, 3.3 Volt, 3.1 Volt, 2.9 Volt (generasi kedua)
Paket Prosesor Pin-Grid Array 273-pin; Staggered Pin-Grid Array 296-pin

Interkoneksi dengan motherboard Socket-4

Fitur manajemen daya SMM (System Management Mode)
Pentium adalah generasi kelima dari arsitektur prosesor mikro x86 buatan Intel Corporation, yang desainnya dibuat oleh Vinod Dham. Pentium merupakan penerus dari jajaran prosesor 486, dan mulai dijual ke pasaran pertama kali pada tanggal 22 Maret 1993. Nama asli (kode) Pentium adalah 80586 atau i586, untuk mengikuti penamaan generasi sebelumnya.
Pentium merupakan prosesor pertama dari Intel yang menggunakan arsitektur superskalar, sehingga walaupun Pentium merupakan prosesor yang bersifat CISC, Pentium dapat bekerja seperti layaknya prosesor RISC, meskipun pada saat itu belum ada aplikasi yang mampu mengutilisasinya.

Prosesor Pentium Generasi Kedua
Sadar atas kelemahan Pentium generasi pertama, Intel pun merevisi Pentium dengan meluncurkan Pentium generasi selanjutnya (yang memiliki nama kode P54C), pada tanggal 7 Maret 1994. Prosesor baru ini diperkenalkan pada frekuensi 90 MHz, 75 MHz, 100 MHz. Selanjutnya dirilis pula seri dengan kecepatan 120 MHz, 133 MHz, 150 MHz, 166 MHz, dan yang tercepat 200 MHz. Berbeda dengan prosesor Pentium Generasi awal, prosesor ini dibangun dengan menggunakan teknologi manufaktur Bipolar CMOS 600 nanometer, mengikuti beberapa saingannya dari Motorola dan IBM. Versi yang lebih baru (120 MHz ke atas) bahkan dibuat dengan menggunakan teknologi manufaktur 350 nanometer, sehingga dapat menampung 3300000 transistor. Dengan menggunakan teknologi manufaktur yang lebih canggih, Pentium pun lebih ramping dan lebih hemat daya (frekuensi 200 MHz hanya memakan 15.5 Watt).
Prosesor ini dipaketkan dengan menggunakan paket Staggered Pin-Grid Array (SPGA) 296-pin yang tentu saja tidak kompatibel dengan prosesor generasi sebelumnya. Satu-satunya cara yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan upgrading dari prosesor generasi pertama ke generasi kedua adalah dengan melakukan penggantian motherboard.
Pentium MMX
Generasi ketiga dari prosesor Pentium adalah Pentium MMX (yang memiliki nama kode P55C) yang dirilis pada tahun 1997. Intel memasukkan tambahan 57 instruksi MMX baru ke dalam prosesor, tanpa melakukan perombakan terhadap desain. karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium. Prosesor ini tersedia dalam frekuensi kecepatan/bus 166MHz/66MHz, 200MHz/66MHz, dan 233/66MHz. Selain ditujukan untuk prosesor desktop, prosesor ini juga tersedia untuk prosesor mobile, yang bekerja pada frekuensi 266MHz/66MHz. Ukuran Cache pun ditingkatkan pada prosesor ini: Pentium MMX memiliki 16 KB Data cache yang bersifat write-back (yang pada versi Pentium sebelumnya hanya terdapat 8 KB). Chip prosesor Pentium MMX diproduksi dengan menggunakan teknik manufaktur Bipolar CMOS 350 nanometer, dan tegangan yang digunakannya adalah 2.8 Volt. Prosesor untuk komputer portabel (yang dibangun dengan teknologi 250 nanometer) yang begitu membutuhkan penghematan daya bahkan hanya membutuhkan 1.8 Volt.
Lagi-lagi, Intel mengganti dudukan prosesor ke socket baru, Socket-7 321-pin, yang memiliki fitur pengatur voltase secara otomatis (Automatic Voltage Regulator Module). Untuk menggunakan prosesor ini, akhirnya pengguna dipaksa lagi untuk mengganti motherboard-nya.

Pentium II
Prosesor Intel Pentium II ialah prosesor penerus Pentium Pro, yang dilengkapi dengan teknologi MMX yang diluncurkan pertama kali pada Mei 1997. Sebelum diberi nama Pentium II, prosesor ini dikenal dengan codename Klamath.

Nama Prosesor Intel Pentium II MMX dan Intel Mobile Pentium II
Pembuat Intel Corporation
Code name
Klamath (Generasi pertama), Deschutes (Generasi kedua), Tonga (versi Mobile dari Deschutes)
Diperkenalkan Klamath: 7 Mei 1997 (233MHz, 266MHz, 300MHz)/26 Januari 1998 (333MHz); Deschutes: 25 April 1998; Tonga: 25 Januari 1999
Proses manfaktur Klamath: 350 nanometer; Deschutes: 250 nanometer; Tonga: 250 nanometer
Keluarga Intel P6

Segmen pasar Desktop: Klamath, Deschutes; Komputer Portabel: Tonga

Kecepatan Klamath: 233MHz, 266MHz 300MHz, 333MHz; Deschutes: 333MHz, 350MHz, 400MHz, 450MHz; Tonga: 266MHz, 300MHz, 333MHz, 366MHz
Kecepatan bus Klamath: 66MHz; Deschutes: 100MHz; Tonga: 66MHz
Jumlah transistor
Klamath: 7,500,000 transistor, ditambah 31000000 dalam 512 KB L2 cache dalam cartrdige; Deschutes: 7,500,000 transistor, ditambah 3100000 dalam 512 KB L2 cache dalam cartridge; Tonga: 27,400,000 transistor (256KB L2 cache telah terintegrasi dalam die)
Tegangan operasi
Deschutes 333MHz, 350MHz, 400MHz 450MHz: 2.0 Volt; Klamath 233MHz, 266MHz, 300MHz: 2.8 Volt
Proses manufaktur Klamath: 350 nanometer; Deschutes: 250 nanometer; Tonga: 250 nanometer
Ukuran inti prosesor Klamath: 14.2 millimeter persegi; Deschutes: 10.2 millimeter persegi
Math co-processor
Built-in (sama seperti Intel 486, Pentium dan Pentium Pro)

Informasi cache
Ukuran cache Level-1 32 KB (16 KB Instruction cache + 16 KB Data cache)

Tipe cache Level-1 Inklusif, two-way associative
Ukuran cache Level-2 Klamath: 512 KB, on-the-cartridge, berjalan pada setengah kecepatan prosesor; Deschutes: 512 KB, on-the-cartridge, berjalan pada setengah kecepatan prosesor; Tonga: 256 KB, on-die, berjalan pada setengah kecepatan prosesor
Tipe cache Level-2 ECC atau non-ECC, 8-way set-associative

Ukuran cache Level-3 Tidak ada
Paket Prosesor Klamath: Plastic Land-Grid Array (PLGA) dan Organic Land-Grid Array (OLGA); Tonga: Ball-Grid Array (BGA), 615 balls

Interkoneksi ke motherboard
SECC (Single-Edge Contact Cartridge), 242-pin, atau dikenal dengan sebutan Slot-1

Informasi Arsitektural
Keluarga arsitektur Intel x86, CISC (Complex Instruction Set Computing), Superscalar

Register internal
32-bit
Data bus eksternal 64-bit System bus ECC; 64-bit L2-Cache bus dengan ECC opsional

Memory Address Bus
36-bit, sehingga maksimum memori yang dapat dialamati adalah 64 Gigabytes.
Instruksi P6; 57 buah instruksi MMX

Dukungan Multiprosesor Tidak (versi Pentium II yang mendukung multiprosesor dinamakan dengan Intel Pentium II Xeon)

Dukungan manajemen daya APM (Advanced Power Management) dan SMM (System Management Mode)

Pentium II sebenarnya sama seperti Pentium Pro, dan prosesor generasi keenam dari keluarga P6 lainnya , akan tetapi desainnya yang agak radikal membuatnya menjadi pembeda. Dengan menggunakan teknologi 350 nanometer (0.35 mikron) dan 250 nanometer (0.25 mikron) dan dilengkapi dengan instruksi MMX, prosesor ini menjadi prosesor untuk mainstream setelah Pentium MMX, setelah Pentium Pro mengalami kegagalan pada kelas desktop dan laku hanya pada server.
Desain dudukan prosesornya dinamakan SECC (Single Edge Contact Cartridge), atau Slot-1. Cache Level-1 sebesar 32 KB terintegrasi pada die, akan tetapi cache Level-2 dimasukkan ke dalam cartridge, sehingga menyebabkan kecepatan L2 tidaklah seperti kecepatan prosesor, melainkan setengahnya. Kontak dengan motherboard pun beda. Dengan fisik seperti card adapter, Pentium II ini dibentuk, berbeda dengan kebanyakan CPU yang beredar waktu itu yang masih menggunakan ZIF socket-7. Inti prosesor Pentium II Klamath yang berjalan pada kecepatan 233 Mhz hingga 333 MHz dibuat dengan teknologi 0.35 mikron (350 nanometer). Akan tetapi inti prosesor Pentium II Deschutes, yang berlari pada kecepatan 333 Mhz hingga 450 Mhz menggunakan teknologi proses 0.25 mikron. Semua inti Pentium II didasarkan pada teknologi yang sama seperti Pentium Pro, dengan semua keungggulannya (kecuali L2 cache), dan terintegrasikannya instruksi MMX yang telah diperbaiki. Dengan semua keunggulan itu, chip pun menjadi semakin kecil, sehinga frekuensi semakin tinggi dan daya yang dibutuhkan pun menjadi lebih rendah, dan yang paling penting harganya yang lebih murah dibandingkan dengan Pentium Pro.
Intel hanya merilis Pentium II untuk pasar desktop saja, mengingat mereka juga membuat prosesor yang dibangun dengan teknologi yang sama dengan Pentium II yang dikhususkan untuk workstation dan server dengan nama Pentium II Xeon. Karenanya, pada Pentium II, tidak terdapat fitur multiprosesor, seperti halnya Pentium Pro. Lagipula, aplikasi yang benar-benar mengutilisasi banyak prosesor pada saat itu sangatlah sedikit pada segmen desktop, dan hanya tersedia pada beberapa aplikasi segmen server.
Prosesor ini adalah prosesor 32-bit. Meski ia memiliki address-bus sebesar 36-bit yang mampu mengalamati hingga 64 Gigabyte, limitasi pada arsitektur 32-bit menyebabkan prosesor ini hanya mampu mengalamati hingga 4 Gigabyte saja. Pengecualian terjadi pada sistem multiprosesor, yang dikonfigurasikan dalam mode NUMA (Non-Uniform Memory Access) di mana setiap prosesor memiliki jalur memorinya sendiri-sendiri. Dengan menggabungkan beberapa prosesor Pentium II (Xeon tentunya), batas 4 Gigabyte arsitektur 32-bit pun dapat dilewati.

Pentium III
Pada zamannya, prosesor ini merupakan prosesor tercepat, sebelum saingannya AMD (Advanced Micro Devices) meluncurkan prosesor Athlon. Jangkauan kecepatan prosesor ini adalah dari 450 MHz (4.5 x 100 MHz) hingga 1400 (10.5 x 133 MHz), meskipun prosesor dengan kecepatan 1400 MHz ini kalah pamor dengan prosesor Intel Pentium 4 yang telah diluncurkan sebelumnya, selain tentunya memiliki panas yang berlebih.
Sebelumnya dikenal dengan sebutan Intel Katmai, prosesor ini menggunakan desain slot (yang dikenal dengan Slot-1) sebagai interkoneksi dengan motherboard PC, sama seperti halnya Pentium II, sebelum berpindah ke desain soket dengan 370-pin (dikenal sebagai Socket 370). Prosesor ini pada awalnya berjalan pada kecepatan bus 100 MHz, sebelum ditingkatkan ke kecepatan bus 133 MHz.
Nama Prosesor Intel Pentium III
Nama code-name
Katmai, Coppermine, Tualatin
Diperkenalkan Katmai: Februari 1999;
Coppermine: November 1999;
Tualatin: Desember 2000
Proses Produksi Katmai: 250 nanometer;
Coppermine: 180 nanometer;
Tualatin: 130 nanometer
Math-co-processor
Built-in (sama seperti Pentium II)

Jumlahtransistor
Katmai: 9,500,000 transistor, ditambah 31,000,000 dalam 512 KB L2 cache dalam cartridge;
Coppermine: 28,100,000 (256 KB L2 cache on-die);
Tualatin: 44,000,000 (512 KB L2 cache on-die)
Instruksi Tambahan 57 instruksi MMX (Multimedia Extension);
70 Instruksi SSE (Streaming SIMD Extension);
Processor Serial Number
Dukungan multiprocessor
Tidak (lihat juga Intel Pentium III Xeon)

Dukungan manajemen daya APM (Advanced Power Management);
ACPI (Advanced Configuration and Power Interface);
Intel SpeedStep (pada beberapa seri Intel Pentium III Mobile)

Segmen pasar Komputer desktop dan komputer portabel

Multiplier
Dikunci pada seri prosesor desktop, dapat berubah secara dinamis pada seri prosesor komputer portabel
Range Kecepatan Katmai (Slot-1): 450 MHz, 500 MHz, 533B MHz, 550 MHz, 600 MHz, 600B MHz;
Coppermine (Slot-1): 500E MHz, 533EB MHz, 550E MHz, 600E, 600EB MHz, 650MHz, 700MHz, 750MHz, 800MHz, 800EB MHz, 850MHz, 900MHz, 1000MHz, 1100MHz;
Coppermine (Socket-370): 600MHz, 677MHz, 733MHz, 866MHz, 933MHz;
Tualatin (Socket-370): 1133MHz, 1133S MHz, 1200MHz, 1266MHz, 1266S MHz, 1333MHz, 1400S MHz
Front-Side Bus
Katmai: 100MHz,
Katmai (B):133MHz,
Coppermine: 133MHz,
Coppermine (E): 100MHz,
Coppermine (EB): 133MHz,
Tualatin: 133MHz,
Tualatin-S: 133MHz
Karakteristik Cache

L1-cache 32 KB (16KB Instruction Cache, 16KB Data Cache)

Jenis L1-cache Inclusive
L2-cache Katmai: 512 KB, on-cartridge, half-speed;
Coppermine: 256 KB, on-die, full-speed;
Tualatin: 512 KB, on-die, full-speed
Jenis L2-Cache Set Associative

L3-cache Tidak ada
Cacheable Memory 4 Gigabytes
Informasi Arsitektural
Keluarga Intelx86

Register Internal 32-bit

Data Bus External 64-bit system bus ECC;
64-bit L2-Cache bus dengan ECC opsional
Memory Address Bus 36-bit
Informasi Bentuk fisik prosesor
Processor Package Pin-Grid Array (PGA);
Flip-Chip Pin-Grid Array (FC-PGA);
Flip-Chip Pin-Grid Array, revision 2 (FC-PGA2);

Interkoneksi ke motherboard
SECC 2(Single-Edge Contact Cartridge, revision 2) 242-pin, atau dikenal dengan sebutan Slot-1;
Socket-370, untuk package PGA, FC-PGA, dan FC-PGA2.


Pentium III berevolusi beberapa kali, sebelum akhirnya digantikan oleh prosesor sesudahnya (Pentium 4), yakni sebagai berikut:
• Katmai (generasi awal), yang menggunakan kecepatan bus 100 MHz, yang dibangun dengan menggunakan teknik fabrikasi 250 nm; kecepatan cache prosesor adalah setengah kali lipat dari kecepatan prosesor. Misalkan prosesor berjalan pada kecepatan 500 MHz, maka kecepatan cache untuk prosesor tersebut adalah 250 MHz. Cache yang digunakan adalah SRAM berkapasitas 512 KB.
• Coppermine (generasi kedua), yang menggunakan kecepatan bus 100 MHz atau 133 MHz. Peningkatan pada generasi ini adalah pada kecepatan cache yang setara dengan kecepatan prosesor, meski ukurannya dipotong menjadi setengahnya. Prosesor ini tersedia dalam desain Slot-1 atau Socket 370.
• Tualatin (generasi ketiga), yang dibangun dengan teknologi fabrikasi 180 nm serta menggunakan kecepatan bus 133 MHz.
Pentium III memang hanya diluncurkan untuk desktop, tetapi Intel juga merilis prosesor yang digunakan untuk server/workstation, yang dinamakan dengan Intel Pentium III Xeon.
Setiap seri di atas mendukung fitur-fitur seperti di bawah ini:
• Dukungan terhadap instruksi MMX (Multimedia Extension) dan SSE (Streaming SIMD Extension). Dengan menggunakan dua instruksi tersebut, Pentium III dapat melakukan pemutaran terhadap aplikasi multimedia dan video editing dengan lebih gegas daripada prosesor yang tidak dilengkapi dengan SSE, secara signifikan.
• Sama seperti halnya Pentium II, generasi pertama dari prosesor ini menggunakan antarmuka Dual Independent Bus (DIB), yang memisahkan antara bus prosesor dengan cache dan bus prosesor dengan bus memori. Inilah sebabnya mengapa kecepatan cache memorinya berjalan pada kecepatan setengah prosesor. Generasi kedua dan ketiga dari prosesor ini telah meningkatkan performa DIB yang digunakannya, sehingga cache prosesornya menjadi secepat kecepatan prosesor.
• Meskipun kontroversial karena masalah privasi, prosesor ini memiliki fitur Processor Serial Number yang mampu mengidentifikasikan nomor seri dari prosesor yang digunakan. Sebenarnya, fitur ini ditujukan untuk pendaftaran aset yang lebih mudah pada sebuah lingkungan korporat.
Karena menggunakan kecepatan bus yang lebih tinggi, maka Pentium III tidaklah serta-merta langsung didukung oleh platform motherboard yang ada (Pentium II). Motherboard dengan chipset Intel 430 untuk Pentium II, tidak dapat digunakan secara langsung, kecuali dengan melakukan updating terhadap BIOS. Motherboard dengan chipset Intel 440BX, 440ZX, 440LX, serta Intel 820 dapat mendukung prosesor ini secara langsung.
Prosesor ini dapat dipasangkan dengan memori SDRAM PC-100, SDRAM PC-133, Rambus RDRAM PC-600, Rambus RDRAM PC-700, Rambus RDRAM PC-800, DDR-SDRAM PC-1600, DDR-SDRAM PC-2100 (hanya beberapa chipset motherboard yang mengimplementasikan hal ini) dan Virtual Channel SDRAM (VC-SDRAM) PC-133 (hanya beberapa chipset motherboard saja yang mengimplementasikan hal ini).

Pentium IV
Nama Prosesor Intel Pentium 4
Nama Kode Willamette, Northwood, Prescott, Cedar-Mill
Ukuran inti 217 mm² (Willamette); 131 mm² die (Northwood); 112 mm² die (Prescott)
Proses manufaktur 180 nanometer (Willamette); 130 nanometer (Northwood); 90 nanometer (Prescott); 65 nanometer (Cedar-Mill)
Kisaran kecepatan 1300 MHz hingga 3800 MHz.
Jumlah transistor
42 juta (Willamette); 55 juta (Northwood), 125 juta (Prescott)
Set Instruksi Intel x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3 (bagi Prescott dan Cedar-Mill), EM64T (bagi Prescott dan Cedar-Mill), Intel xD (Execute Disable Bit untuk proteksi dari serangan buffer overflow), Intel Hyper-Threading (untuk beberapa prosesor Northwood C-stepping, Prescott, dan Cedar-Mill), Intel Virtualization Technology (Vanderpool).

Kecepatan System Bus
400 MHz, 533 MHz, 800 MHz, atau 1066 MHz. System bus bersifat Quad (empat kali).
Jumlah Pipeline
20-stage (Willamette, Northwood) atau 31-stage (Prescott, Cedar-Mill).
Cache Level 1 Data cache: 8 KB (Wilamette, Northwood) atau 16 KB (Prescott, Cedar-Mill); Instruction cache: 12K micro-op execution trace cache.
Cache Level 2 256 KB, 512 KB, or 1024 KB, on-die, kecepatan penuh (setara dengan kecepatan prosesor); Lebar lajur cache: 256-bit
Jenis Cache Level 2 Eight-way Associative; mendukung ECC

Jumlah memori yang dapat dimasukkan ke dalam cache Level 2 4096 MB
Jenis package Flip-Chip Pin-Grid Array (FC-PGA) 423-pin, Micro FCPGA 478-pin; Land-Grid Array (LGA) 775-pin.

Dukungan multiprosesor Tidak; Hanya Intel Xeon yang mendukungnya.

Jenis memori
SDRAM PC 133, DDR SDRAM PC 2100, PC 2700, PC 3200 (Single-channel atau dual-channel), DDR2 SDRAM PC 4200, PC 5300, PC 6400, PC 8000, RDRAM PC 600, PC 700, PC 800, PC 1066.

Intel Pentium M
Intel Pentium M adalah sebuah mikroprosesor Intel x86 yang didesain oleh Intel untuk digunakan secara eksklusif untuk komputer portabel, semacam Notebook atau PC Tablet. Pentium M pertama kali dirilis pada bulan Maret 2003, bersamaan dengan chipset Intel 855, dan kartu adapter jaringan Intel PRO/Wireless 2100 Mini PCI, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan Intel Centrino jika ketiga komponen tersebut disatukan dalam satu sistem.
Inti dari Pentium M merupakan desain dari para pengembang mikroarsitektur prosesor Pentium III yang efisien dan Pentium 4 yang gegas. Tentu saja, Pentium M juga menawarkan sesuatu yang lebih dari pada kedua pendahulunya itu, seperti hal-hal berikut ini: Penggabungan micro-operation (oleh Intel disebut dengan Micro-operation fusion). Hal ini akan mengakibatkan throughput yang lebih tinggi dengan menggunakan daya yang rendah.
Hasil desain tersebut, menjadikan Pentium M menawarkan performa yang sebanding, atau bahkan lebih cepat dibandingkan dengan prosesor Pentium 4, dengan tetap menekan penggunaan daya dan juga menekan terjadinya panas berlebih
.
Nama prosesor Intel Pentium M
Nama Kode Prosesor Banias dan Dothan
Diperkenalkan Maret 2003 (Banias); Mei 2004 (Dothan)
Jumlah transistor 77 juta transistor (Banias); 140 juta transistor (Dothan)
Proses manufaktur 130 nanometer (Banias); 90 nanometer (Dothan)
Ukuran inti prosesor 84 milimeter persegi (Banias); 84 milimeter persegi (Dothan)
Cache Level-1
32 KB
Cache Level-2 1024 KB (Banias); 2048 KB (Dothan)
Front Side Bus 400 MHz (Banias); 400 MHz/533 MHz (Dothan) (Seperti halnya Pentium 4, FSB bersifat Quad-Pumped)
Set Instruksi Intel x86 (semua seri), MMX (semua seri), SSE (semua seri), SSE2 (semua seri), SSE3 (hanya Dothan)
Tambahan instruksi Intel Enhanced SpeedStep Technology untuk manajemen daya. Dengan teknologi ini, beberapa bagian dari prosesor dan cache yang tidak digunakan dapat dimatikan, sehingga menghemat daya.
Kisaran kecepatan 1300 MHz hingga 1700 MHz (Banias); 1500

Pentium D
Pentium D merupakan jajaran mikroprosesor Intel yang memiliki dua buah inti (dual core) dalam prosesornya. Ada dua buah jenis Pentium D yang beredar di pasaran, antara lain Pentium D yang berbasiskan inti Prescott (90 nanometer), yang diberi nama Smithfield dan satu lagi prosesor Pentium D yang berbasiskan inti Cedar-Mill (65 nanometer), yang diberi nama Presler.
Nama Prosesor Intel Pentium D
Nama Kode Smithfield (90 nanometer), Presler (65 nanometer)

Diperkenalkan April 2005

Variasi kecepatan 2666 MHz hingga 3400 MHz.
Kecepatan System Bus
533 MHz (Smithfield 2666 MHz), 800 MHz (kebanyakan Pentium D)
Set Instruksi Intel x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3, Intel xD (Execute Disable bit), Intel Virtualization Technology (Vanderpool) (hanya pada seri Presler), Intel Hyper-Threading (hanya pada seri Extreme Edition), Intel EM64T, Enhanced Intel Speed Step Technology (untuk penghematan daya, hanya beberapa seri saja).
Cache Level 1 Instruction cache: 2x12 K micro-op Excecution Trace Cache; Data Cache: 2x 16 KB
Cache Level 2 2 x 1024 MB (Smithfield), 2x 2048 MB (Presler)
Jenis package Land-Grid Array (LGA), 775-pin

Core 2 Duo
Kinerja prosesor ini menang telah cukup jauh jika dibandingkan dengan prosesor Intel Pentium D seri Presler apalagi Pentium D seri Smithfield yang masih menggunakan mikroarsitektur Intel NetBurst. Jika dibandingkan dengan seterunya, AMD Athlon FX 60, sebuah prosesor Intel Core 2 Duo berkecepatan 2400 MHz mengungguli prosesor tersebut dengan perbedaan kinerja kira-kira 15%. Jika prosesor AMD Athlon FX tersebut di-overclock menjadi 3.4 GHz, prosesor tersebut unggul tipis dibandingkan Core 2 Duo 2400 MHz. Ini berarti prosesor Intel Core 2 Duo jauh lebih efisien dibandingkan dengan pendahulunya dalam rangka mengeksekusi dan di rilis 27 Juli 2006.
Nama Prosesor Intel Core 2 Duo
Nama kode
Conroe, Allendale
Segmen Pasar Desktop
Mikroarsitektur Intel Core Microarchitecture
Set instruksi
x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3, VT, EM64T, HT (hanya seri Intel Core 2 Extreme)

Front Side bus 1066 MHz
Jumlah inti prosesor 2 core, atau 4 core
Interkoneksi ke motherboard
Land Grid Array (LGA), 775-pin
Jumlah Transistor Conroe:291 juta
Allendale:
Teknologi manufaktur 65 nanometer
Cache Level-1

Cache Level-2 Conroe:4 Megabyte
Allendale: 2 Megabyte
Cache Level-3 Tidak ada
Chipset pendukung
Intel 975X, Intel 965, Intel 945 (beberapa versi), nVidianForce nForce 680i
Jakarta, 3, Agustus 2006 Perusahaan pemimpin dalam bidang penyediaan Teknologi Informasi (TI) dan komunikasi PT. Fujitsu Indonesia hari ini mengumumkan peluncuran seri terbaru dari lini produk Fujitsu PRIMEQUEST™ server, yaitu PRIMEQUEST™ 500 series erver (tiga model) dengan Dual-core Intel® Itanium® 2 processors, yang menyediakan peningkatan kinerja sampai dengan 2.5 kali model2 terdahulu. Fujitsu PRIMEQUEST™ servers diproduksi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan tertinggi atas keandalan dan tingkat ketersediaan pada operasi data centre. PRIMEQUEST™ 500 series servers menghasilkan kemampuan virtualisasi tercanggih bersamaan dengan kemampuan skalabilitas sistem yang luas untuk lingkungan Linux dan Windows. Menggabungkan Dual-Core Intel® processor terbaru dengan desain dan arsitektur yang unggul dari Fujitsu, PRIMEQUEST™ 500 series servers merupakan pilihan yang cocok untuk perusahaan besar yang membutuhakn manfaat ekonomis dan fleksibilitas untuk solusi standard industri tanpa mengkompromikan kelangsungan bisnis.
PRIMEQUEST™ server series menggunakan 64-bit Intel® Itanium® 2 processors berkinerja tinggi dengan chipset *2 yang dikembangkan Fujitsu yang memaksimalkan keandalan dan skalabilitas dari processor. Dengan arsitektur sistem dual synchronous yang unik dari Fujitsu *3 , PRIMEQUEST™ servers memadukan aspek ekonomi dari sistem standard terbuka dengan keandalan mainframe.
"Fujitsu PRIMEQUEST 500 series memenuhi tuntutan dari data centre tercanggih sekalipun dengan menawarkan tingkat skalabilitas dan kinerja yang unggul dengan desain yang kompak dan hemat energi (efisien)", kata Motohiko Uno, Head, Regional Marketing Group, Fujitsu Asia. "Server baru ini merupakan bagian (landasan) dari strategi TRIOLE kami, di mana servers, storage, jaringan (network) dan middleware tergabung untuk menyediakan lingkungan TI yang dinamis dan fleksibel.
Sejak peluncurannya pertama kali dalam bulan April 2005, PRIMEQUEST™ servers telah dipasang di beberapa lokasi pelanggan di seluruh dunia, digunakan sebagai sistem mission-critical untuk memodernisasi sistem kuno, dan untuk sistem database skala besar, sehingga menyediakan tingkat keandalan dan skalabilitas yang tinggi dan memungkinkan pelanggan untuk mengurangi biaya operasi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

coba belajar dari awal