Info




SELAMAT DATANG DI WEB Haris Gudang Ilmu



Selamat datang di Web Side saya , saya harap anda senang berada di Web sederhana ini. Web ini saya tulis dengan komputer yang sederhana dan koneksi internet yang juga sederhana. Saya berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya ini. Terima Kasih



SEKILAS HARIS GUDANG ILMU



Nama saya Mohammad Haris saya seorang yang mempunyai Web Side ini . Saya mulai belajar blogger sejak bulan Oktober 2009, dan blog ini saya buat pada bulan January 2009. Terimakasih Atas Kunjungannya.Follow Grup saya di https://www.facebook.com/harisgudangilmu?ref=hl







Exit
Jangan Lupa Klik Like Ya

Social Icons

My Biodata Admin



Nama:Muhammad Haris Yuliandra
Angkatan Ke 2 Anak Didikan Dari
Sekolah SMK Negri 1 Kutalimbaru
Sudah Tamat

Selamat Bergabung Di Blog Saya






selamat berkujung di blog saya semoga apa yang saya berikan kepada anda semoga bermanfaat

Tampilkan postingan dengan label BAHAYA BUDAYA NATAL ( BERSAMA) BISA MENGANCAM UMAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BAHAYA BUDAYA NATAL ( BERSAMA) BISA MENGANCAM UMAT. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Desember 2013

BAHAYA BUDAYA NATAL ( BERSAMA) BISA MENGANCAM UMAT


Selama bulan Desember. Suasana kristiani begitu terasa. Asesoris khas natal ada di mana- mana. Lagu- lagu kristiani terus di perdengarkan. Para pelayan dan pegawai di haruskan memakai atribut natal dan yang berfavorit asesories siterklas. Tak sedikit dari mereka adalah muslim. Bahkan ada yang berkerudung. Seringkali mereka merasa terpaksa, jika tidak dilakukannya mereka takut di berhentikan ( dipecat). Hampir semua media, terutama media elektronik, dijejali acara bermuansa natal dan tahun baru, walhasil, negri muslim ini selama bulan Desember seolah menjelma layaknya Kristen.

Syarat Motif Ekonomi dan Politik

Secara ekonomi, para kapatalis paling bayak untung dari semarak natal. Di Barat, pejualan ritel meningkat tajam di akhir tahun. Di Amerika Serikat, menurut data US Census Bureau, rata- rata kenaikan pejualan ritel di bulan Desember adalah yang tertinggi, mencapai 16 % dengan pangsa pasar 10 % dari total penjualan dalam setahun. Inilah yang di sebut sebagai christhmas season.  Di negeri Muslim, para pebisnis yang rata- rata Kristen pun ingin meruap untung seperti di negri Kristen. Mereka ingin Natal bias seperti momentum Idul Fitri di mana penjualan dapat menjapai 20 s/d 30 % dari total penjualan dalam setahun. Diantara caranya, semarakkan menyambut Natal dengan pesta diskon dan bermacam hadiah, dengan disertai semarak asesories dan suasana Natal. Selain Motif ekonomi, motif Politik juga tak ketinggalan. Kaum Kristen ingin menunjukan eksistensi dan mungkin dominasi mereka di negeri muslim. Disamping itu, momen terpenting untuk menamkan ide sinkrestisme dan pluralisme. Jika ini berhasil maka akidah umat akan maki lemah. Semarak Natal pun sarat dengan proyek westernisasi, menanamkan budaya barat agar dekat kepada kaum Muslim dan bahkan diadopsi. Ditampkkanlah budaya hura-hura, pergaulan bebas, dan menghambur- hamburkan harta dalam momentum Natal dan Tahun Baru. Kaum Muslim didorong sedemikan rupa agar mengambil budaya barat dan makin jauh dari budaya Islam. Patut diingat, misi Kristen tidak lepas dari misi penjajahan, itu adalah bagian dati trilogy penjajahan yakni gold, glory, dan gospel ( kekayaan alam, kejayaan, dan kristenisasi). Maka pembaratan upaya misionaris menggiring umat islam keluar dari agamanya.